Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Uli Herdinansyah Sempat Bermimpi dalam Bahasa Prancis

Putri Rosmalia Octaviyani
11/2/2016 02:53
Uli Herdinansyah Sempat Bermimpi dalam Bahasa Prancis
(MI/ROMMY PUJIANTO)

PENGALAMAN mengenyam pendidikan selama satu tahun di Belgia pada 1993-1994 diakui merupakan pengalaman terbaik dalam hidup presenter kondang Uli Herdinansyah, 39. Dikatakannya, dia sempat fasih berbahasa Prancis. "Bahkan saya sampai kaget sendiri ketika dulu sempat sudah sampai mimpi pakai bahasa Prancis," ujar Uli yang juga berbakat menjadi aktor itu saat menghadiri peringatan 60 Tahun Program Pertukaran Pelajar AFS Intercultural Programs di Indonesia, di Jakarta, Selasa (9/2). Hal tersebut berhasil ia lakukan setelah setidaknya tiga bulan menjalani hidup bersama sebuah keluarga di Belgia. Meskipun sempat mengalami kesulitan di awal kedatangannya, Uli akhirnya mampu berkomunikasi dengan lancar di lingkungannya selama bersekolah di sana.

"Jadi dulu saya ikut program pertukaran pelajar sewaktu duduk di SMA. Selama di sana saya ditempatkan untuk tinggal dan berkehidupan selayaknya warga negara asli Belgia," ungkap Uli. AFS memang bertujuan memberi kesempatan kepada siswa SMA di Indonesia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dengan pertukaran pelajar sebagai program utamanya. Yayasan itu berusaha meningkatkan kemampuan intelektual, mengembangkan karakter, moral, daya kepemimpinan, dan rasa nasionalisme.

Alasan dangkal
Pada awal perjalanannya di negara yang terletak di kawasan Eropa Barat tersebut, ia menceritakan sempat mengalami kesepian. Hal itu terjadi karena kendala bahasa yang diakuinya sangat sulit dibiasakan ketika ia datang. "Sebelum berangkat itu saya cuma ikut kelas bahasa Prancis lima kali pertemuan. Itu pun tidak memberi pengaruh apa-apa," ungkapnya. Perlu waktu sekitar tiga bulan untuk mulai dapat berkomunikasi dengan baik menggunakan bahasa yang sama sekali asing baginya saat itu.

Pergaulan dengan banyak teman dan keluarga yang menaunginya tinggal menjadi penolong untuk Uli lancar berbahasa Prancis. "Kalau dipikir caranya bagaimana saya juga bingung. Tahu-tahu sudah lancar saja menjelang tiga bulan," tuturnya. Kemampuan berbahasa Uli ternyata tidak bertahan lama karena jarang diasah. "Sekarang mah sudah lupa, sudah balik bahasa Indonesia lagi," kata Uli. Lelaki kelahiran Balikpapan itu kemudian melanjutkan pengalaman dan kisah awalnya ingin mengikuti program pertukaran pelajar itu.

Saat itu dirinya masih duduk di bangku SMA dan tidak menyangka akan berhasil terpilih mewakili Indonesia dalam program yang telah diimpikan untuk diikutinya sejak masih kanak-kanak tersebut. "Dulu awal mula mau ikut sebenarnya dangkal alasannya. Saya melihat tetangga saya baru pulang program yang sama dan saya kagum," ungkapnya. Meski alasan awalnya sangat dangkal, belakangan dia mengakui program itu sangat baik dan memberi pengaruh positif untuk dirinya. "Pengalaman menjadi siswa AFS memberi pengaruh yang signifikan pada kehidupan saya, wawasan yang menjadi global, dapat menerima keberagaman, dan belajar menjadi pribadi yang mandiri," ujar dia. (H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik