Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
INDONESIA kembali kehilangan putra terbaiknya. Seniman musik Djaduk Ferianto meninggal dunia, Rabu (13/11) pukul 02.30 WIB.
"Kita kehilangan seorang musikus yang membahagiakan orang banyak, seorang teman yg menyenangkan dalam bekerja sama. Djaduk Ferianto wafat. “Urip mung mampir ngombe,” kata orang2 tua. Hidup hanya sekedar singgah untuk minum; tapi Djaduk juga membawa air utk orang lain," cuit Budayawan Gunawan Muhammad lewat akun Twitter @gm_gm sambil mengunggah foto Djaduk, Rabu (13/11).
Menurut rencana, jenasah akan disemayamkan di Padepokan seni Bagong Kussudiardja, Bantul, Yogyakarta dan akan dimakamkan pada pukul 15.00 WIB di makam keluarga Sembungan, Kasihan Bantul.
Baca juga:
Gregorius Djaduk Ferianto lahir di Yogyakarta 19 Juli 1964. Ia dikenal luas sebagai seorang aktor, sutradara, dan musikus.
Ia adalah putra bungsu dari Bagong Kussudiardja, koreografer dan pelukis senior Indonesia.
Dalam bermusik, dia lebih berkonsentrasi pada penggalian musik-musik tradisi. Djaduk adalah salah satu anggota dari kelompok musik Kua Etnika, musik humor Sinten Remen, dan Teater Gandrik.
Kita kehilangan seorang musikus yang membahagiakan orang banyak, seorang teman yg menyenangkan dalam bekerja sama. Djaduk Ferianto wafat. “Urip mung mampir ngombe,” kata orang2 tua. Hidup hanya sekedar singgah untuk minum; tapi Djaduk juga membawa air utk orang lain. pic.twitter.com/kskxCmSaNn
— goenawan mohamad (@gm_gm) November 12, 2019
Selain bermusik, dia juga menyutradarai beberapa pertunjukan teater dan menggarap ilustrasi musik untuk sinetron di televisi. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved