Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Getaran Cinta Papandayan Jazz Festival

(BY/N-3)
06/10/2019 09:50
Getaran Cinta Papandayan Jazz Festival
Penampilan Maliq & D’Essential saat menutup The Papandayan Jazz Festival 2019 yang digelar di Hotel The Papandayan, Bandung(MI/ANGGORO)

PENAMPILAN Maliq & d'Essential menutup The Papandayan Jazz Festival 2019 yang digelar di Hotel Papandayan, Bandung, tadi malam.

Dengan personel lengkap, band yang telah malang melintang di belantika musik Tanah Air itu tampil membawakan 10 lagu andalan mereka yang sudah tidak asing di telinga penonton yang memadati area ball room.

Dengan menggunakan pakaian berbeda, grup yang terakhir kali merilis album pada 2017 itu memeriahkan saat-saat akhir The Papandayan Jazz Festival 2019. Sebelumnya, di awal penampilan mereka, duet penyanyi membawakan lagu Terdiam yang menceritakan getaran cinta.

Lagu ini begitu dihafal oleh 500 lebih penonton yang rata-rata sudah berusia matang. Selain Angga Puradireja dan sang vokalis Rivani Indriya Suwendi, personel Maliq & d'Essential lainnya pun tampak larut dengan penonton melalui permainan alat musik mereka, terutama Amar Ibrahim yang meniup terompet.

Pada lagu kedua berjudul Heaven, kedua penyanyi Maliq & d'Essential mengajak hadirin bernyanyi dengan aransemen musik yang disuguhkan lima rekan mereka. Hampir semua penonton mengikuti lirik lagu yang dibawakan band asal Jakarta itu.

Suasana semakin hangat saat lagu Dia dilantunkan. Penonton banyak merespons dengan gerakan badan mengikuti irama lagu. "Dia menjadi seperti apa yang kunantikan... aku inginkan. Dia ooh melihatku apa adanya seakan kusempurna," lirik lagu Dia yang juga lantang dinyanyikan penonton.

Kemeriahan The Papandayan Jazz Festival 2019 kian lengkap tatkala vokalis Rivani Indriya Suwendi semakin energik setelah membuka blazer yang dikenakannya saat bernyanyi. Selama manggung, grup beraliran jazz asal Jakarta itu mampu menghipnosis penonton dan mengajak mereka berjingkrak.

Hal itu terlihat ketika intro lagu berjudul Terlalu dimainkan. Sebaliknya, penonton diajak duduk kembali ketika band itu membawakan single Senja Teduh Pelita.

Lirik lagu yang bercerita tentang restu alam semesta ini mampu menunjukkan kepada penonton bahwa terdapat tanda-tanda yang muncul saat seseorang menginginkan suatu keadaan.

Single ini sengaja dikemas berbeda dari album-album sebelumnya karena ingin mengembalikan sisi nostalgia bagi para pendengarnya, tetapi dengan sentuhan yang lebih kekinian.

Selanjutnya, suasana kembali menghangat ketika grup ini mengajak penonton bergoyang dan menari melalui lagu Drama Romantika.

Lirik lagu Mahligai cinta dan renjana selalu indah untuk menjadi sebuah cerita turut dinyanyikan penonton. Di penghujung, lagu Pilihanku menjadi aksi pamungkas dari Maliq & d'Essential yang meninggalkan kesan tak terlupakan. (BY/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya