Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
MANTAN binaragawan, Ade Rai, 49, ambil bagian dalam mengampanyekan pola hidup sehat kepada masyarakat. Berbagai tips dan risiko terkait kesehatan selalu dia sampaikan di acara yang dia hadiri, termasuk ketika menghadiri peresmian kerja sama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dengan Hemolife Klinik Hemodialisis di Bandung, pekan lalu.
"Sehat ini akan terasa mahal kalau kita sudah sakit. Kalau belum sakit, memang sehat seperti kurang bernilai," kata mantan juara dunia yang terlihat segar. Ia sangat percaya bahwa kondisi kesehatan ditentukan dirinya sendiri. Sehebat apa pun pelayanan kesehatan dari pemerintah dengan beragam fasilitas, akan terasa sia-sia jika masyarakatnya tidak berperilaku hidup sehat.
Menurut pria asal Bali yang dipercaya menjadi duta BPJS Kesehatan ini, tidaklah sulit untuk menjaga kesehatan tubuh. Yang paling mendasar ialah berolahraga secara teratur, menjaga pola makan, istirahat yang cukup, dan pandai mengatur emosi.
Tubuh setiap orang dipastikan membutuhkan olahraga secara teratur. Bahkan, akan sangat baik jika bisa melakukannya setiap hari. Selain untuk menggerakkan anggota tubuh, olahraga diperlukan untuk mengeluarkan zat-zat yang berbahaya.
Ade pun menjelaskan dampak tubuh yang jarang bahkan tidak berolahraga sama sekali, apalagi jika disertai dengan ketidakmampuan mengatur pola makan dengan baik. "Sudah makan tidak teratur, tidak olahraga pula. Ibarat motor yang dikasih minyak tanah, juga tidak pernah diservis," katanya. Ade menambahkan, selama ini banyak masyarakat yang belum memahami olahraga dapat membersihkan tubuh bagian dalam. "Kita hanya mandi, gosok gigi saja, tubuh bagian luar. Tapi kita lupa tidak membersihkan tubuh bagian dalam," imbuh pria yang bernama asli I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai itu.
Ubah pola hidup
Lebih lanjut, Ade menilai banyaknya warga yang tidak menjaga kesehatan ini terlihat dari besarnya biaya yang harus dibayarkan BPJS Kesehatan.
"Artinya banyak masyarakat kita yang fisiknya sakit," ujarnya.
Maka dari itu, tidaklah heran jika BPJS Kesehatan selalu mengalami kerugian. "Kita sibuk nyiapin rumah sakit, tenaga kerja kesehatan. Justru yang harus dibangun, diubah, adalah pola hidup kita," tuturnya.
Selain harus menjaga kesehatan dengan baik, Ade pun menyoroti pentingnya menjadi peserta BPJS Kesehatan. Dengan semangat saling berbagi dan memberi, dia meyakini hal itu akan berdampak positif terhadap kualitas kesehatan masyarakat. Dengan semakin banyak peserta, bisa dipastikan akan semakin juga banyak yang membayar premi sehingga pembayaran ke rumah sakit tidak terkendala.
Ade menambahkan, kebiasaan saling berbagi seperti membayar premi BPJS Kesehatan akan bermanfaat langsung untuk kesehatan. Berdasarkan suatu penelitian ilmiah, seseorang yang memberi kebaikan akan meningkat daya tahan tubuhnya. Tak hanya itu, orang yang menerima kebaikan itu pun akan meningkat daya tahan tubuhnya.
Oleh karena itu, Ade kembali berharap semakin banyak masyarakat yang menjadi peserta BPJS Kesehatan. "Semakin banyak memberi, daya tahan tubuh semakin meningkat," pungkasnya. (H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved