Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Marcell Siahaan: Kembali Bekerja dengan Hati

Tosiani
06/8/2019 00:00
Marcell Siahaan: Kembali Bekerja dengan Hati
Penyanyi dan musikus Marcell Siahaan(MI/Tosiani)

Penyanyi dan musikus Marcell Siahaan, 41, mulai berpikir ingin kembali melakukan pekerjaannya dengan sepenuh hati. Selama ini, ujar Marcell, berbagai proses yang menempa kehidupannya hampir membuat pekerjaan hanya menjadi sekadar rutinitas tanpa arti.

"Saya ingin happy melakukan yang saya kerjakan," ujar Marcel ketika ditemui Media Indonesia di Hard Rock Cafe Jakarta, Rabu pekan lalu. Keinginan itu dia wujudkan dengan mengeluarkan album baru, This is not Jazz. Ia menceritakan bahwa album itu merupakan salah satu upaya untuk mengembalikan passion dan happiness pada pekerjaannya sebagai musikus sekaligus penyanyi. 

Melalui album tersebut, Marcell berusaha keluar dari zona nyaman. Ia bahkan tidak segan untuk belajar memainkan alat musik drum lagi dari awal. "Saya harus belajar drum lagi supaya mengerti dan paham rhythm jazz. Saya mulai belajar lagi dari nol," katanya.

Dalam waktu dekat, Marcell berencana menggelar konser untuk memperingati 17 tahun perjalanannya bermusik. Konser tersebut, lanjut Marcell, ditujukan untuk memberikan hiburan dan menyatukan masyarakat, terutama penggemarnya. Pascamomen politik pemilihan presiden beberapa waktu lalu, Marcell merasa masyarakat masih tercerai-berai lantaran beda pilihan politik.

"(Konser) ini hiburan yang bisa menyatukan kita. Seni budaya kita kuat untuk menghadapi situasi apa pun. Minimal, kita sudah memberikan kesan untuk melupakan apa pun yang bikin kita tercerai-berai. Akan ada pesan-pesan surprise. Mudah-mudahan saya bisa memberikan opsi berpikir melalui apa yang saya tawarkan," katanya.

Marcell ingin memaknai konser ini sebagai selebrasi yang menyenangkan. Dengan demikian, ia bisa menjadi lebih dekat lagi dengan pendengar musiknya. "Ini seperti perayaan bahwa im still alife and well. Saya ingin industri musik ini menjadi sebuah legacy yang baik untuk generasi kita," katanya.

Marcell mengaku ingin dapat memberikan kontribusi yang lebih banyak sebagai musikus, teman, ayah, dan suami. Ia berharap, orang-orang di sekelilingnya yang ia sebut sebagai suporter akan menjaga api semangatnya agar tetap menyala. "Saya ingin dianggap bahwa Marcell saja bisa. Saya tidak terlalu percaya nama besar. Itu salah satu cara membuat api saya tetap menyala,"ujarnya.

Akibat 'kecebur'
Marcell mengungkapkan, melalui konser 17 tahun bermusiknya, ia ingin menjembatani generasi yang berbeda, antara generasi milenial dengan era 1990-an dan sebelumnya. Tujuannya agar antargenerasi bersatu tanpa ada gap yang muncul.

"Kita dipersatukan musik yang multidimensi. Selain kita senang-senang dengan konsep ini, rasanya juga seru. Musik bisa menjadi kendaraan untuk menyampaikan aspirasi ini," ujarnya.

Karier musik Marcell dimulai tahun 2001 ketika ia baru selesai kuliah di Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan. Pada 2001-2002 yang ia sebut sebagai masa kritis, Marcell sudah berniat melanjutkan kuliah lagi. 

Saat itu, ia beberapa kali menyanyi di acara kampusnya. Adik musikus Melly Guslow menonton penampilan Marcell dan menyampaikan padanya bahwa penyanyi Shanty butuh partner bernyanyi untuk album Persembahan dari Hati. Marcell diminta mengirimkan sample suaranya.

"Saya tidak mengharap apa pun karena waktu itu saya hanya mau sekolah dan nge-band. Ternyata suara saya dianggap cocok, saya dipanggil Teh Melly untuk ketemu di Jakarta. Begitu saya selesai take, langsung ada tangan kontrak untuk tiga album," ujarnya.

Jalan bermusik Marcell dimulai dari situ meskipun ia mendapat kecaman sebagai pengkhianat underground yang biasa ia mainkan sebelumnya.

"Kalau dibilang kecebur ya bisa. Tapi, saya yakin lewat ini ada yang banyak saya lakukan untuk hidup saya," pungkasnya. (TS/H-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya