Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
AKTOR senior Indonesia, Slamet Rahardjo Djarot, 70, mendapat penghargaan kehormatan dalam ajang ASEAN International Film Festival & Award (AIFFA) 2019 yang dilangsungkan di Sarawak, Malaysia, Sabtu (27/4) malam. Ia yang sudah bermain di 50-an judul film itu dianugerahi Lifetime Achievement Award.
Dalam pidatonya, ia menyampaikan seni peran merupakan bagian dari hidupnya. "Penghargaan ini mengingatkan momen percakapan saya dengan putri tertua saya, saat itu saya sedang syuting selama enam bulan di Aceh. Melalui telepon, putriku berpesan bahwa aku sudah tua, jangan terlalu keras bekerja. Aku bilang kepadanya: Aku tidak sedang bekerja. Inilah hidupku," kata Slamet dalam pidatonya, seperti dikutip dari video yang diunggah sutradara Daniel Rudi Haryanto melalui akun Facebook-nya.
Ia melanjutkan, "Jika para filmmaker adalah burung, AIFFA adalah sarangnya.” Seusai turun dari panggung, Slamet pun menyalami dan berbincang dengan aktor Steven Seagal yang malam itu mendapat penghargaan Luminary Award.
Pada kesempatan itu Slamet mengucapkan terima kasih kepada istri dan kedua anaknya. Piala yang didapat ia persembahkan untuk dunia sinema Indonesia dan ASEAN. Sebelumnya, pada 2014 Slamet juga pernah mendapat penghargaan serupa dari ajang Piala Citra, penghargaan khusus untuk pengabdian dan dedikasi seumur hidup.
Slamet besar dari dunia teater bersama almarhum Teguh Karya melalui Teater Populer. Dari seni teater ia merambah seni peran di layar perak. Pada 1975, Slamet mendapat penghargaan Piala Citra untuk kategori Pemeran Utama Pria Terbaik lewat film Ranjang Pengantin.
Bukan hanya saat menjadi aktor, kakak kandung budayawan Eros Djarot itu juga berhasil menyabet Piala Citra ketika duduk di kursi sutradara, salah satunya lewat film Kembang Kertas (1985).
Slamet yang juga kerap dipanggil Arab oleh Teguh Karya itu meraih masa kejayaan di era 1970-1980-an. Di masa-masa tersebut, ia kerap beradu akting dengan Christine Hakim. Hampir semua film yang dibintanginya masuk jajaran box office. Predikat aktor dengan bayaran termahal pun pernah disandangnya. Meski demikian, ia memilih menjadi seniman yang jauh dari kegemerlapan.
Kiprahnya di dunia seni peran terus berlanjut hingga memasuki usia senja. Ia membintangi beberapa film laris, seperti Filosofi Kopi (2015), Critical Eleven (2017), dan Petualangan Menangkap Petir (2018). Panggung teater juga tak ditinggalkannya, di 2016, bersama Teater Populer ia pentas dalam lakon Suara-Suara Mati yang juga menampilkan para aktor dan aktris muda.
Tiga piala
Tahun ini menjadi penyelenggaraan keempat kalinya AIFFA. Berlangsung selama tiga hari, 25-27 April 2019, AIFFA juga menggelar screening film. Aktor kawakan, seperti Jackie Chan, Michelle Yeoh, dan Donnie Yen, hadir dalam ajang ini.
Selain penghargaan yang diperoleh Slamet, Indonesia juga mendapat penghargaan dalam kategori lain. Total Indonesia memenangi tiga penghargaan. Raihaanun yang berperan sebagai May dalam 27 Steps of May berhasil menyabet penghargaan aktris terbaik. Ave Maryam besutan Robby Ertanto Soediskam membawa pulang penghargaan kategori Best Editing. (H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved