Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Putri Della Karneta Masuk Basarnas dengan Ijazah SMA

(Zuq/M-4)
20/4/2019 06:40
 Putri Della Karneta Masuk Basarnas dengan Ijazah SMA
Putri Della Karneta(MI/SUMARYANTO BRONTO)

SELAIN Naila yang akrab dengan aktivitas berisiko tinggi, ada pula perempuan pemberani lain, yakni Putri Della Karneta. Ia berbeda dengan kebanyakan orang yang lazimnya justru menghindari bahaya. Apalagi untuk menolong orang. Tidak semua orang punya keberanian dan kemauan untuk mempertaruhkan diri demi menyelamatkan orang lain. Putri ialah seorang perempuan penyelamat dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau dikenal dengan Basarnas di Bandar Lampung.

"Awalnya saya juga tidak tahu tugas secara detail untuk Basarnas. Tahunya tugas Basarnas ini kemanusiaan. Jadi di situ saya berpikir, mungkin karena dari dulu saya hobi di lapangan, saya coba masuk di Basarnas," ujar Putri yang sempat tidak lolos tes masuk Basarnas.

Seusai tidak lolos dari tes Basarnas, Putri mencoba lagi mendaftar setelah jeda sekitar 2 tahun. Dalam kurun waktu itu, banyak pekerjaan yang dijalaninya, termasuk menjadi tenaga penjualan (SPG) untuk menawarkan les bahasa Inggris.

Sejak bergabung di Basarnas pada 2013 lalu, sudah puluhan penyelamatan yang dilakoni, seperti menolong anak yang terbawa arus air, nelayan yang perahunya terbalik, orang tenggelam di air terjun maupun sungai, dan orang hilang di gunung. Kini ia menjadi instruktur bagi anggota baru Basarnas.

Bagi Putri, menyelamatkan orang lain tidak memandang jenis kelamin. Semua orang punya tanggung jawab untuk menolong orang lain.

"Sebenarnya kalau untuk pekerjaan mencari dan menolong tidak hanya jadi tanggung jawab untuk laki-laki saja. Jadi itu tanggung jawab semua orang," terang Putri.

Putri sudah mengantongi ijazah sarjana saat mendaftar di Basarnas, tetapi Putri mendaftar Basarnas dengan ijazah SMA. Karena yang disyaratkan untuk posisi penyelamat ialah ijazah SMA. Putri mengaku tidak menyesal dengan ijazah sarjana tidak terpakai. Ia mendapat banyak manfaat ketika proses menempuh gelar sarjana. "Kalau untuk ijazah tidak terpakai ya mungkin proses menjalani kuliah itu yang jadi bisa saya tarik manfaat," ujar Putri.

Semangat dan kemampuan Putri sebagai penyelamat telah membawanya bergabung dalam Basarnas Special Group. Untuk bergabung dalam tim elite Basarnas itu tidak mudah. Setiap anggota disyaratkan memiliki kemampuan khusus, seperti Putri dengan kemampuan selam.

Putri ialah satu-satunya penyelam perempuan Basarnas yang turut melakukan penyelaman dalam evakuasi jatuhnya pesawat Lion Air JT610 di perairan Karawang, Jawa Barat.

Begitulah cerita tokoh-tokoh perempuan inspiratif di Indonesia. Mereka menjadi penanda bagi keberadaan kekuatan perempuan indonesia yang meneruskan perjuangan tokoh emansipasi perempuan Indonesia, RA Kartini. (Zuq/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya