Headline

Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.

Persembahan untuk Indonesia

Denny Parsaulian Sinaga
01/2/2018 11:57
Persembahan untuk Indonesia
(DOK MI/ATET DWI PRAMADIA)

SEBANYAK 6 distinction gold, 31 gold, 13 silver, dan satu gelar first runner-up dipersembahkan Purwa Caraka dari ajang Asia Pasific Art Festival 2018.

Ajang itu diikuti para peserta dari Asia di Kuala Lumpur Malaysia, 26-29 Januari.

"Banyaknya gelar yang kita raih ini jadi bahan gurauan rekan sesama pemusik di sana. 'Hei Mr Purwa, festival ini sudah seperti konsermu sendiri," ujar Purwa menuturkan ulang.

Anak-anak Indonesia dinilai sangat bagus.

"Jadi, secara langsung mereka akui Indonesia bagus walaupun champion-nya dari Malaysia. Di bawah dia first runner-up atas nama Jessy Heinze," jelas Purwa Caraka di Jakarta saat konfrensi pers ulang tahun ke-30 Purwa Caraka Music School (PCMS), kemarin.

Ajang ini diikuti sekitar 270 peserta dari negara-negara Asia, seperti negara-negara Asia Tenggara, Jepang, dan Hong Kong.

Dia juga bercerita, distinction gold ialah penghargaan bagi peserta yang meraih poin di atas 90 poin.

"Nah, gold diberikan kepada mereka yang meraih poin antara 80-90, lalu silver 70-80, bronze kita enggak dapat itu 60-70."

Menurutnya, ini suatu kebanggaan bagi Indonesia karena menjadi bahan pembicaraan di Malaysia. "Iya dong.

Mereka ini jadi buah bibir di sana. Mereka di sana merasa ini dominasi Indonesia.

Sebenarnya iya sih. Nggak dapet juara umum saja," tambah pria 57 tahun ini.

Para peserta ajang ini seluruhnya merupakan anak didik Purwa di PCMS yang bakal berulang tahun ke-30 pada 1 Oktober 2018.

Sebanyak 62 siswa yang diberangkatkan merupakan hasil seleksi dari cabang Jabodetabek, Banjarmasin, Balikpapan, Palembang, dan Yogyakarta.

Mereka menguasai beragam jenis musik, mulai vokal, piano, gitar, drum, hingga biola.

"Mereka diseleksi ketat. Kalau jelek enggak akan kita kirim. Awalnya ada pengmuuman. Terus yang mau ikut itu harus dinilai. Kita dikasi info dikasi videonya," jelas Purwa yang sudah terjun ke musik profesional selama 41 tahun atau sejak berusia 16 tahun itu.

Purwa mesti melakukan seleksi ini agar tidak memalukan Indonesia. "

Kalau jelek kita kirim trus di sana tiba-tiba kok gini? Malu dong!" tegas kakak biduan Trie Utami itu.

Raihan tersebut sekaligus menjadi kado ulang tahun ke-30 PCMS.

Untuk Bandung

Di bidang politik, Purwa mengakui memiliki ketertarikan untuk ambil bagian.

Namun, hal itu hanya bisa dilakukan dengan syarat.

"Dulu sempat masuk. Baru mau proses mau akan masuk. Tapi ributnya itu, (membuat) saya ah enggak deh," ujar Purwa.

Diakuinya, dirinya pun hanya tertarik di level Kota Bandung.

"Kota lain enggak deh karena artistik. Gatal saja ingin bikin bagus kota Bandung, tapi bukan kota lain karena tidak kenal."

Jika diajak lagi untuk ikut pilkada Kota Bandung, Purwa mengakui tidak tertarik.

"Pemilihan gubernur itu politis. Kalau wali kota itu dipolitiskan. Wali kota itu sebetulnya manajer kota."

Selain itu, menurutnya, Kota Bandung sudah bagus. "Kalau yang sekarang enggak oke, saya mau masuk (ikut), tapi kalau sekarang sudah oke ya kita bangun sama-sama aja. Saya juga waktu itu dukung Kang Emil karena saya pikir dia tokoh muda." (H-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya