Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Rafi Muhammad: Zaman Sekarang Jangan Takut Selera Pasar

Yanurisa Ananta [email protected]
27/1/2018 00:03
Rafi Muhammad: Zaman Sekarang Jangan Takut Selera Pasar
(Ist)

Usia, selera pasar, dan keterbatasan lainnya seharusnya tidak menjadi kendala bagi anak muda dalam menciptakan musik. Demikian diungkapkan drumer muda berusia 21 tahun, Rafi Muhammad, yang baru saja meluncurkan album baru yang diberi nama Transition di Motion Blue Yokohama, Jepang, 12 November tahun lalu. Menurutnya, kecanggihan teknologi dan kedewasaan audiens Indonesia saat ini sudah lebih mudah mencerna musik-musik 'aneh' sekalipun. "Sekarang jauh lebih mudah ketimbang masa dahulu. Dahulu mungkin (patokannya) penjualan hingga jutaan, tetapi sekarang semua genre mempunyai wadah. Dahulu pendengar musik instrumental jarang banget. Pendengar metal pun enggak sebesar sekarang. Menurut gue, saat ini sudah mulai balance," kata Rafi Muhammad yang bermain drum sejak usia tujuh tahun itu kepada Media Indonesia, Rabu (24/1).

Hal itu membuat Rafi tidak ragu berekspresi melalui sembilan lagu dalam album Transition yang dinaungi label rekaman Berita Angkasa. Dalam album ini, Rafi mengombinasikan instrumen drum dengan campuran nuansa jazz, hip-hop, fusion, psychedelic, R&B, hingga rock. Album solonya ini tidak lain interpretasi dari jiwanya yang bebas dan tidak terlalu suka diatur. "Sekarang sudah bukan waktunya lagi gue bikin musik buat nembak pasar. Dahulu mindset-nya bikin single terlebih dulu buat mengikat pasar. Sekarang enggak ada. Yang penting sekarang main saja, pasti ada yang dengar," tutur Rafi yang mengaku sempat juga berada di masa-masa down dalam karier bermusik.

Masih segar di ingatan Rafi saat-saat pertama kali bermain drum bersama band Naif ketika usianya masih tujuh tahun. Pengalamannya ikut tur Naif selama sebulan membuat ia lebih mengerti keinginan massa penonton. Gemilang kariernya juga tidak selalu mulus. Rafi pernah dicemooh ribuan penonton saat ikut tur Naif. Namun, kata Rafi, hal itu yang membuatnya kuat hingga sekarang. "Dengan begitu, gue jadi lebih tahu apa sih yang diinginkan penonton sebenarnya," ucapnya.

Kolaborasi
Secara personal, album Transition baginya merupakan sinergi dari semua pengalamannya dalam bermusik selama 14 tahun ke belakang ini. Salah satu yang berjasa dalam karier musik Rafi ialah Indra Lesmana melalui proyek musik Indra Lesmana, Barry Likumahuwa, dan Sandy Winarta (LLW). Sosok gitaris Nikita Dompas pun tak luput disebut Rafi sebagai orang yang berjasa dalam karyanya yang terbaru ini. "Sebenarnya album Transition ini gambaran perjalanan gue selama 13 tahun main musik. Gue main musik sama banyak orang, banyak genre. Album ini kayak suatu sinergi dari semua musik yang pernah gue mainin. Semacam penghargaan untuk senior-senior gue baik yang sempat ikut main atau yang tidak," tuturnya.

Setelah sempat tidak percaya diri merilis album solo kembali, Rafi mengaku akan terus menggali genre-genre lain yang bisa dikolaborasikan dengan drum. Namun, ia belum mengetahui dalam bentuk apa genre yang akan dibuat. Pada gelaran Java Jazz tahun ini, Rafi berencana berkolaborasi dengan gitaris asal Brasil, Mateus Asato yang merupakan gitaris dari Torri Kelly dan Jessie J. Dalam gelaran jazz akbar tersebut Rafi akan membawakan dua materi lagu milik Mateus sekaligus membawa dua materi lagu sendiri. "Ada banyak rencana ke depan walau gue sebenarnya dari dulu sampai hari ini fokus di jazz. Ke depannya gue pengin coba genre yang keluar dari zona nyaman gue,” pungkasnya. (H-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya