Dream Theater Selipkan Intro Gundul Pacul

Ardi Teristi
01/10/2017 23:01
Dream Theater Selipkan Intro Gundul Pacul
(ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

DREAM Theater mengguncang Stadion Kridosono, Yogyakarta, selama dua hari, Jumat dan Sabtu (29 dan 30/9) malam. Mereka tampil sepanjang 3 jam pada setiap malamnya. Grup band rock yang dianggotai James LaBrie (vokal), John Petrucci (gitar), John Myung (bas), Jordan Rudess (kibor), dan Mike Mangini (drum) tampil sangar dengan teknik-teknik bermusik yang mereka miliki. Dream Theater bukanlah band rock biasa. ereka dikenal sebagai para profesor atau genius dalam bermusik. Kehadiran mereka dalam Jogjarockarta Festival merupakan bagian dari tur dunia Images, Words, & Beyond.

Tur ini sekaligus bentuk perayaan 25 tahun dirilisnya album tersukses Dream Theater, Images & Words. Penampilan mereka dibagi dalam dua bagian. Pada bagian pertama, mereka memainkan delapan komposisi, yang berasal dari enam album yang dirilis dari 1997 hingga 2016. Petikan gitar John Petruci membuka lagu pertama yang dimainkan, yaitu The Dark Eternal Night. Seusai James LeBrie menyapa penonton, dua nomor selanjutnya, The Bigger Picture dan Hell's Kitchen pun langsung disambut meriah oleh penonton. Memasuki lagu keempat, James LeBrie kembali berdialog dengan penonton. Ia pun memperkenalkan sang basis, John Myung, sebagai basis terbaik di dunia.

"John Myung akan memainkan komposisi basis legendaris yang banyak menginspirasinya, Jaco Pistorius, Portrait of Tracy," ucap James yang langsung disambut tepuk tangan dan teriakan histeris para penonton. Pada nomor selanjutnya, Dream Theater membawakan lagu As I Am. Yang mengejutkan dalam lagu tersebut, Dream Theater menyelipkan potongan lagu Enter Sandman milik Metallica. Bagian pertama ditutup dengan lagu Breaking All Illusions. Pada penampilan hari kedua, di lagu Wait for Sleep, Jordan Rudes memberikan kejutan.
Ia menyelipkan intro Gundul Pacul. Sontak penonton bertepuk tangan dan bernyanyi sebentar. Ternyata yang mengajari Rudes ialah musisi Dewa Budjana.

Rock tanpa bir
Dream Theater pun menutup konser dengan memainkan tujuh bagian keseluruhan dalam minialbum A Change Of Seasons yang mereka rilis pada 1995. Purna sudah penampilan Dream Theater malam itu. Kali ini para personel Dream Theater benar-benar berpamitan dan maju ke depan panggung sambil melambaikan tangan lalu keluar panggung. Selain teknik, tata suara, dan tata panggung yang disajikan dalam konser Dream Theater malam itu, ada hal menarik yang sempat terekam dalam konser tersebut, yaitu interaksi antara James LeBrie dan penonton.

Ia sempat kaget ketika mengetahui festival rock di Yogyakarta tidak ada bir. Sebabnya, di setiap festival musik rock yang pernah diikutinya, bir hal yang selalu ada. "Ya saya akan mengingat ini (festival rock tanpa bir)," kata dia. (H-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya