Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PEMERINTAH Indonesia berharap, pada penyelenggaraan haji tahun depan, ada lagi penambahan kuota yang diberikan pemerintah Arab Saudi diiringi peningkatan kualitas layanan di Arafah dan Mina.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar Ali menyampaikan hal itu, saat memberikan sambutan dalam Apreciation Night Hajj 2019 yang digelar Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, di Aula Kantor Urusan Haji KJRI Jeddah, Selasa (10/9) malam Waktu Arab Saudi.
"General Authority Civil Aviation (GACA) agar dapat memberikan jadwal slot time penerbangan lebih awal kepada Kementerian Agama untuk memudahkan dalam penempatan akomodasi jemaah haji di Madinah," kata Nizar Ali, di hadapan sejumlah mitra kerja PPIH dalam penyelenggaraan haji.
Seperti Muassasah Asia Tenggara, pihak otoritas bandara internasional Malik Abdul Aziz, Jeddah, pihak GACA Arab Saudi. Serta, para penyedia layanan akomodasi, katering, dan transportasi yang terbaik di Mekah dan Madinah. Nizar Ali menyampaikan sejumlah harapan, masukan dan kritik.
Baca juga: PPIH Kirim Tim Kesehatan dari Tanah Air Pantau Jemaah yang Sakit
"Juga perlu penambahan jumlah jemaah haji yang diberikan layanan fast track/Makkah route dan EYAB guna kelancaran kedatangan dan kepulangan jemaah haji."
Kepada muassasah, Nizar meminta agar dapat memperbaiki fasilitas dan meningkatkan kualitas layanan bagi jemaah haji saat berada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armudzna).
Dia menyebutkan, tahun ini, ada sejumlah kejadian di Armuzna yang tidak semestinya terjadi.
"Agar kejadian listrik padam, AC mati, konsumsi terlambat, fasilitas tenda kurang, tidak terjadi lagi pada masa mendatang," kata Nizar, sebagai penanggung jawab PPIH, dalam acara yang juga dihadiri Konjen RI Hery Sarifudin, Ketua PPIH Endang Djumali, serta jajaran PPIH lainnya.
Pada kesempatan itu, Nizar Ali juga meminta agar koordinasi dan komunikasi antara muassasah dan maktab lebih diefektifkan. Sehingga, kontrak layanan yang telah disepakati dapat diimplementasikan sepenuhnya di lapangan.
"Bila terdapat kekurangan dan kelemahan dalam perencanaan, pelaksanaan, kerja sama, dan koordinasi penyelenggaraan ibadah haji, mohon dimaafkan," katanya lagi.
Dalam acara tersebut diberikan penghargaan kepada sekitar 50 mitra kerja PPIH. Salah satu penerima penghargaan, adalah penyedia hotel bagi jemaah haji Indonesia bernama Roid.
Dia menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Indonesia atas penghargaan yang diberikan kepadanya. Dan atas penilaian kinerjanya selama kerja sama tersebut. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved