Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kemenag Ingin Jalur Kepulangan Khusus Jamaah Indonesia Diperluas

Sitria Hamid dari Arab Saudi
19/8/2019 20:58
Kemenag Ingin Jalur Kepulangan Khusus Jamaah Indonesia Diperluas
Kedatangan jemaah haji Indonesia kloter pertama(ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

PEMERINTAH Indonesia berharap fasilitas Eyab (jalur khusus/jalur cepat kepulangan) untuk jemaah haji Indonesia pada tahun depan bisa diperluas hingga separuh jemaah haji. Hal itu, sebagai representasi dari beberapa embarkasi.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Nizar Ali, menyampaikan hal itu, di bandara internasional King Abdul Aziz Jeddah, Senin (19/8), saat meninjau fasilitas Eyab.

"Tahun depan kita minta layanan ini kalau bisa diperluas untuk separuh jemaah haji. Paling tidak separuhnya, representasi dari beberapa embarkasi. Ini hanya uji coba yang dimungkinkan untuk kelancaran saja, " kata Nizar Ali.

Menurut dia, hasil pemantauan langsung dari program Eyab di bandara Jeddah sangat luar biasa. Fasilitas mewah yang diterima jemaah haji sangat lux. Bahkan, tempat menunggu melebihi ruangan VIP. Jemaah haji Indonesia, kata Nizar Ali, bisa menunggu sambil bersantai dan menikmati hiburan, serta kuliner yang disajikan, dsbnya.

"Alhamdulillah tentu patut kita syukuri bersama karena pelayanan ini istimewa yang diberikan pemerintah Arab Saudi kepada jemaah haji Indonesia. Ini adalah bagian dari uji coba untuk 16 kloter 5 dari Sub (Surabaya) dan 11 dari JKS (Jakarta Bekasi)," kata Nizar Ali.

Baca juga: Kesalehan Sosial Bagian dari Kemabruran

Meski, lanjutnya, penerima manfaat saat ini hanya 16 kloter, namun ini adalah bagian dari uji coba yang In Sya Allah tahun depan bisa dilakukan untuk semuanya.

"Tentu kami akan sangat berterima kasih atas nama bangsa dan negara pada pemerintah Arab Saudi yang luar biasa," kata Nizar Ali yang menilaj uji coba layanan inovasi pemerintah Arab Saudi terkait pemulangan tersebut sangat lancar dan istimewa. "Penyambutan luar biasa, seluruh Muasassah, semua menyambut jamaah haji sejak turun dari bus. Bahkan di dalam mereka bisa berkomunikasi dengan baik, akrab dengan para penyedia layanan eyab ini," jelasnya.

Pemerintah, lanjut Nizar Ali, berharap penerima manfaat dari fasilitas eyab tidak hanya jemaah haji yang diangkut menggunakan pesawat Saudia Arabia saja. Tapi juga jemaah haji yang diangkut menggunakan Garuda Indonesia.

"Nah tentu nanti Garuda bagaimana, tentu akan kita usulkan agar sama-sama perlakuan ini. Karena perlakuan ini betul-betul istimewa menjadikan jemaah haji yang lain kalau tidak dilayani akan menjadi iri, " jelas Nizar Ali lagi.

Nizar Ali menambahkan, bahwa untuk sementara uji coba eyab dilakukan di bandara Jeddah.

Saat ditanya kemungkinan juga dilakukan di bandara Madinah, dia mengatakan rencana ada tapi belum siap. Karena, lanjutnya, sangat mendadak inovasi tersebut. Dan ini pun terlaksana sudah sungguh luar biasa. Dia menilai sebagai wujud dari kesungguhan pemerintah Arab Saudi untuk betul-betul melayani jemaah haji kita.

Apalagi, eyab saat ini layanan eyab baru diperuntukkan bagi tiga negara saja. Yakni, Indonesia, Malaysia, India.

"Semacam perlakuan khusus sebelum mereka take off. Biasanya nunggunya lama, situasinya tidak kondusif, udaranya panas, di plaza terminal. Kalau masuk sini (layanan eyab) sudah sejuk semua karena dilengkapi dengan fasilitas air pendingin," jelasnya lagi.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya