Haji 2020, Titik Berat pada Peningkatan Kualitas Ibadah

PELAKSANAAN ibadah haji tahun depan akan dititikberatkan pada peningkatan kualitas ibadah jemaah haji. Buku-buku manasik haji akan lebih dilengkapi dengan hal lebih substantif dan krusial dari ritual proses haji yang sangat panjang tahapannya.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan hal itu di Kantor Urusan Haji Indonesia di Jeddah Sabtu malam (17/8), seusai exit meeting yang diikuti para pimpinan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2019, dan seluruh delegasi amirul hajj.

"Jadi buku-buku manasik haji harus kita lebih lengkapi tidak hanya terkait kaifiyah tata cara berhaji tetap kita pertahankan. Tapi, juga kita tambah dengan makosidusyariah terkait hal-hal yang lebih substantif yang lebih krusial dari ritual prosesi haji yang sangat panjang tahapannya ini, " tandasnya.

Menurut Lukman, hal hal yang lebih substanstif dan krusial dari ritual proses haji, seperti pemaknaan mengapa jemaah haji harus wukuf, makna tawaf, sai dll.

"Hal-hal seperti itu yang sangat perlu kita berikan porsi yang cukup terkait dengan materi-materi manasik," imbuhnya.

Harapannya, jelas Lukman, ialah kemabruran tersebut tidak hanya semata diukur dari kesalehan personal, kesalehan individual di sisi ibadah mahdoh semata, tetapi juga terefleksikan pada kepedulian sosial dari seluruh jemaah haji Indonesia.

"Jadi kesalehan sosial menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kemabruran itu. Oleh karena itu materi seperti itu perlu lebih ditambah. Itu masukan dari hasil exit meeting ini," jelasnya. (OL-8)