Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PANITIA Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi harus selalu berpegang pada formula 5 5 3 fase penyelenggaraan ibadah haji, yakni 5 fase prawukuf, 5 fase wukuf, dan 3 fase pascawukuf.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan hal itu saat memberikan sambutan dalam konsolidasi PPIH Arab Saudi, di Mekah, Selasa (6/8) malam.
"Formula itu didasarkan pada fase penyelenggaraan ibadah haji, yakni fase prawukuf-wukuf-pascawukuf," tegas Menag.
Menurut Menag, hal yang perlu diperhatikan petugas saat fase prawukuf adalah pertama, mencermati pergerakan jemaah setelah penghentian distribusi katering (pada 8 -16 dzulhijjah). Kedua, mencermati dampak penghentian bis shalawat (pada 6 Agustus hingga 14 Agustus).
Ketiga, pantau kondisi kesehatan jemaah, empat sosialisasikan secara masif altivitas apa yang akan dilakukan jemaah ketika berada di Armudzna (Arafah, Mudzalifah, dan Mina), serta kelima memberikan bimbingan manasik haji selama di Armudzna.
Baca juga: Pemerintah Siagakan 29 Ambulans untuk Jemaah
Saat wukuf, lanjut Menag, ada lima hal yang juga harus menjadi perhatian petugas.
Pertama, melakukan penyisiran di setiap hotel pada masing-masing kloter karena 8 Dzulhijjah setiap sektor tidak boleh ada jemaah yang tertinggal di hotel.
Kedua, kata Menag, pastikan pada 9 Dzulhijjah semua jemaah sudah ada di Arafah. Lalu, ketiga mencermati pergerakan jemaah dari Arafah menuju Muzdalifah,
"Karena bus yang akan mengangkut jemaah jumlahnya sangat terbatas (21 bus)," jelas Menag lagi.
Keempat, kata dia, adalah mencermati pergerakan dr Mudzalifah ke Mina, bus yang ada lebih sedikit (5 bus). Dan kelima, pergerakan jemaah dari Mina kembali ke hotel .
Sementara untuk pascawukuf, kata Menag, ada tiga hal yang perlu diperhatikan petugas . Pertama setiap petugas harus kembali ke daerah kerja masing-masing.
"Yang pos nya di Madinah kembali ke Madinah demikian juga dengan Jeddah," katanya.
Kedua, pastikan betul kepulangan kloter-kloter pertama ke Tanah Air. Dan ketiga, adalah memastikan pergerakan jemaah khususnya gelombang 2 dari Mekah ke Madinah. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved