Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
JEMAAH haji harus mewaspadai pelaku pencurian yang berpura-pura menjadi pembimbing ibadah dan menawarkan bantuan menjaga barang jemaah.
Jemaah haji juga diimbau tidak membawa barang berharga dan uang terlalu banyak saat beribadah di Masjid Nabawi.
Kepala Sektor Khusus Masjid Nabawi Kusnul Hadi mengingatkan hal tersebut di Masjid Nabawi, Madinah, Kamis (11/7).
"Jadi (pencuri) juga ada yang menyamar sebagai pembimbjng ibadah mengambil uang jemaah haji," jelas Kusnul.
Menurut dia, sudah ada dua jemaah haji yang melaporkan kehilangan uang dalam jumlah yang cukup besar. Yakni, Rp20 juta yang dilaporkan hilang pada Selasa (9/7) dan Rp18 juta pada Rabu (10/7).
"Harus waspada, karena di tempat-tempat seperti inilah, dimanfaatkan orang-orang yang tidak bertanggung jawab, orang-orang yang tega yang memang mencari keuntungan dari kelemahan jemaah haji yang memang banyak yang sepuh," jelas Kusnul Hadi.
Baca juga: PPIH Kesehatan Inspeksi Perusahaan Katering
Sayangnya, kata Kusnul Hadi, masih ada Jemaah yang sudah diingatkan tapi tetap membawa uang dalam jumlah besar saat keluar hotel.
Kusnul menyebutkan, para pencuri yang berpura-pura sebagai pembimbing ibadah tersebut, umumnya adalah orang Indonesia yang berpura-pura membantu. Dan sering kali menawarkan jasa untuk beribadah.
Pihaknya telah melakukan sosialisasi dan mengimbau jemaah untuk tidak membawa barang berharga saat keluar hotel.
Tapi, lanjut Kusnul, jemaah haji juga kadang-kadang sulit diberi pengertian dan mereka tidak percaya kepada pihak hotel untuk keamanan uangnya. Akibatnya, sering terjadi kasus pencurian uang jemaah haji.
Tidak hanya mengaku sebagai petugas. Menurut Kusnul Hadi, pencuri juga berpura-pura sebagai petugas haji. Dan kadang mengunakan tutup muka untuk menipu jemaah haji.
‘’Modusnya kadang dia mengatasnamakan petugas kebanyakan orang Indonesia pelakunya, kadang yang menyamar pakai tutup muka (cadar), sulit kita pantau spesifiknya seperti apa. Laporan jemaah mereka (pencuri) mengaku orang Indonesia, mengaku petugas dan akan membantu,’’.
Jemaah haji yang menjadi korban dan sasaran empuk pencuri kebanyakan yang berusia lanjut. Dan terlihat dalam keadaan bingung, atau sendirian karena terpisah dari rombongannya.
Dia mengingatkan, bila manajemen kepala rombongannya berjalan baik, tidak akan terjadi masalah seperti itu. Tidak perlu ada orang tua yang hilang, kebingungan dan berhalusinasi.
Dia berharap kepala rombongan memantau anggotanya Dan mengandeng mereka hingga ibadah hajinya selesai
‘’Harus ada orang yang bertanggung jawab yang menggandeng mereka sampai ibadahnya selesai, sampai dia pulang ke hotel, tidak ditinggal sendiri. Kebanyakan (pengawasan kepala rombongan) tidak berjalan, akhirnya mereka hilang.’’ tegasnya lagi. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved