Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

21/10/2024 15:40

Biomassa untuk PLTU Jawa Tengah 2 Adipala Cilacap

Seorang pekerja tengah menurunkan limbah dari atas truk. Limbah dari sisa serutan kayu tersebut berasal dari berbagai kecamatan di Cilacap, Jawa Tengah (Jateng). Serutan kayu ditampung di halam rumah seorang warga di Dusun Dusun Bogemanjir, Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Cilacap.

Di tempat penampungan, ada limbah kayu yang berasal penggergajian dan bekas serutan. Selain itu, ada juga biomassa yang berasal dahan dan ranting hutan tamaman energi. Kawasan hutannya di tiga kecamatan yaitu Kesugihan, Kawunganten dan Jeruklegi.

Dari penampungan, biomassa dibawa ke PLTU Jawa Tengah 2 Adipala. Biomassa digunakan sebagai co-firing sdan dimulai sejak tahun 2021 silam. Co-firing adalah program pencampuran dari dua atau lebih material bahan bakar berbeda yang dibakar secara bersamaan, yakni bahan bakar batu bara dengan biomassa. Dengan adanya biomassa, maka porsi dari bahan bakar batu bara akan berkurang guna menghasilkan daya 660 megawatt (MW).

Pada awalnya hanya membutuhkan 5 ribu ton biomassa. Kemudian pada 2022, biomassa meningkat menjadi 16 ribu ton. Sedangkan pada 2023, jumlah biomassa kembali bertambah menjadi 26 ribu ton. Dan pada tahun ini, jumlah target biomassa naik signifikan mencapai 90 ribu ton. Pada 2025 mendatang biomassa ditingkatkan jumlahnya menjadi 120 ribu ton.

Untuk mencukupi kebutuhannya, PLTU bekerja sama dengan IPB University, dikembangkan hutan tanaman energi. Dari pemetaan yang dilakukan, potensi lahan kering untuk penanaman gamal dan kaliandra sebagai tanaman hutan energi, ada sekitar 96 ribu hektare (ha). Saat sekarang, lahan baru sekitar 106 ha, tetapi ke depannya akan terus dikembangkan.  Hingga 10 tahun mendatang akan terus dikembangkan. PLTU Adipala hanya membutuhkan lahan sekitar 10 ribu ha untuk mencukupinya.

Program untuk memproduksi energi bersih tersebut tidak hanya secara konsisten dan kontinyu beroperasi dengan menurunkan emisi, tetapi juga menggerakkan ekonomi kerakyatan. Karena dalam memenuhi kebutan biomassa, melibatkan masyarakat banyak. MI/ Lilik Darmawan

Baca Juga