Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

15/2/2021 19:45

Jangan Lagi Ada Kecelakaan 

SABTU, 9 Januari 2021 tentulah bukan peristiwa yang menyenangkan bagi bangsa Indonesia. Ketika itu pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182 mengalami kecelakaan di sekitar Pulau Laki-Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Sontak semua pihak langsung turun tangan memberikan pertolongan tak terkecuali tim dari Indonesia Divers Rescue Team (IDRT). Tanpa banyak bicara dan wacana mereka langsung menurunkan tim yang berpengalaman dalam melakoni search and rescue di bawah air.

"Kami akan langsung bergerak cepat ketika menerima informasi kecelakaan seperti di laut. Tentu harus berkoordinasi dengan Basarnas agar informasi yang diperoleh valid," ujar Hendrata Yudha, 51, yang merupakan penyelam andal IDRT, di Jakarta, Minggu (14/2/2021).

Ia pun bicara perlahan ketika mengenang bagaimana prosesi pertolongan terhadap para korban. Susah bercerita dengan lengkap karena terbayang seandainya yang jadi korban adalah dirinya. "Makanya kami selalu berorientasi kepada keselamatan nyawa para korban, kendati lebih banyak fakta bahwa kami lebih sering mengumpulkan serpihan-serpihan," tuturnya lirih. Pencarian korban Sriwijaya Air pun resmi dihentikan pada Kamis (21/1/2021). 

Pria ini pun berharap tidak ada lagi kecelakaan yang merenggut banyak nyawa di kawasan perairan. Terlebih dalam kondisi cuaca yang kurang bagus seperti saat ini. Instruktur The National Association of Underwater Instructors (NAUI). Ia pun dengan senang hati membagikan foto-foto ketika melakukan upaya pertolongan. (Eko)

FOTO: HENDRATA YUDHA/IDRT

TEKS: MI/EKO SUPRIHATNO

Baca Juga
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik