BERJALAN-JALAN di kampusnya yang berada di sebuah kawasan dekat Shanghai, Tiongkok, mahasiswi itu tidak pernah lepas dari ponsel dan tongkat swafoto. Tidak bosan-bosan ia merekam dan memfoto diri sendiri walau yang dilakukan hanya bicara ngalor-ngidul dan sekadar meniupkan ciuman. Meski terlihat konyol, yang dilakukan mahasiswi tersebut nyatanya ialah praktik dari ilmu kuliahnya.
Praktik lain dari mata kuliah di jurusan modeling & etiket di Yiwu Industrial & Commercial College ialah tampil dengan baju-baju trendi, bergaya di depan kamera, sampai menghafal beragam merek ternama.
“Permintaan untuk jurusan kuliah kami ini meningkat karena perkembangan industri e-commerce yang sangat pesat,” jelas Hou Xiaonan, guru tari, seperti dilansir laman Dailymail, beberapa waktu lalu.
Industri e-coomerce memang telah menjadi kekuatan Tiongkok untuk melawan perlambatan ekonomi. Rahasia dari industri itu terletak pada selebritas internet atau selebritas Instagram (selebgram) mereka. Selebgram atau yang dalam istilah setempat disebut wanghong (orang-orang yang terkenal di internet) ini benar-benar mampu mengarahkan orang untuk belanja online (daring). Bahkan, menurut pengakuan pelaku industri Tiongkok, ketenaran para wanghong ini telah mengalahkan selebritas dunia hiburan.
Popularitas dan pendapatan yang besar membuat muda-mudi berambisi terjun dalam dunia wanghong. Bahkan ada yang merelakan kuliah konvensionalnya untuk beralih ke jurusan wanghong.
Maka fenomena baru pun telah berlangsung di Tiongkok. Selebgram bukan lagi titel sosial yang lahir dari hobi dan kesenangan, melainkan telah menjadi profesi serius. Ia bahkan telah jadi komoditas yang harus terus dicetak karena menjadi pilar sebuah sistem ekonomi yang besar. (BBC/M-3)