Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
IBARAT akan berpisah dengan saudara terkasih, begitulah perempuan berbaju hijau itu memeluk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Pelukannya sangat berat dilepaskan meski petugas protokoler berupaya menarik dan sang Gubernur pun sudah ingin beranjak. Namun, memang tidak sulit pula memaklumi pelukan itu.
Selama hampir tiga tahun di kursi nomor satu DKI Jakarta, baik sebagai pelaksana tugas maupun resmi sebagai gubernur, Basuki telah menorehkan jejak dalam di hati rakyat. Ia bukan saja mengubah birokrasi dan kinerja Pemprov Ibu Kota melainkan juga membuat standar tinggi seorang pemimpin.
Pejabat publik bukanlah tuan atau bos, tetapi jongos rakyat. Itulah yang dikatakan, dan juga dilakoni Basuki. Hasilnya, kecintaan rakyat tidak luntur meski ia dan wakilnya, Djarot Saiful Hidayat, kalah di Pilkada 2017. Untuk mengungkapkan kecintaan itu warga berbondong-bondong datang ke Balai Kota untuk mengucapkan terima kasih dan berfoto bersama.
Warga yang bukan hanya dari Jakarta ini bahkan rela antre sejak sebelum matahari terbit. Ribuan orang lainnya mengungkapkan perasaan mereka lewat karangan bunga. Karangan bunga yang datang hingga Kamis (27/4) diperkirakan sudah mencapai 3.000 dan memenuhi hingga pelataran Monas itupun menciptakan suasana unik sekaligus menggelitik karena penuh kata-kata romantis.
Kecintaan warga pada Basuki-Djarot bukan pula sindiran atau mengecilkan kemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Justru semestinya menjadi pelecut pasangan gubernur terpilih untuk lebih keras memenangkan hati rakyat, tanpa terkecuali. Caranya tentu tidak lain dan tidak bukan ialah dengan melanjutkan kerja baik yang telah dibuat sang pendahulu.
Di sisi lain, saatnya pula warga Jakarta untuk kembali bersatu. Move on, demikian bahasa anak muda, sejatinya bukan hanya untuk pendukung petahana melainkan juga untuk para pendukung gubernur baru. Sebab, tanpa ber anjak dari suasana kompetisi saat pilkada, Jakarta tidak akan pernah menjadi kota yang nyaman. (M-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved