Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Perburuan Kelompok Sipil Bersenjata

MI/ USMAN ISKANDAR
30/12/2020 00:10
Perburuan Kelompok Sipil Bersenjata
Pimpinan MIT Ali Kalora saat tampil di kanal Youtube sesaat sebelum mengeksekusi warga di tempat persembunyiannya(DOK YOUTUBE)

KELOMPOK sipil bersenjata yang menamakan diri Mujahidin Indonesia Timur (MIT) kembali melakukan aksi teror dan kekerasan terhadap warga di Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pada Jumat (27/11). Empat warga dibunuh dan rumah mereka dibakar serta harta benda mereka dirampok. Diduga kuat para pelaku merupakan anggota MIT pimpinan Ali Kalora.

Sebelumnya, kelompok ini telah beberapa kali melakukan aksi serupa di sejumlah wilayah sekitar pegunungan di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, saat puncuk pimpinan MIT dipegang Santoso. Dalam kurun 10 tahun terakhir, puluhan warga sipil tewas dibunuh dan diculik dalam setiap aksi serangan teror yang dilakukan kelompoknya.

Santoso lalu diburu dan tewas dalam baku tembak dengan personel Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala di pedalaman Poso pada 18 Juli 2016. Pucuk kepemimpinan MIT kemudian diteruskan Muhammad Basri alias Bagong, salah seorang tangan kanan Santoso. Kepemimpinan Basri berakhir ketika ia ditangkap pada 14 September 2016. Kekosongan pemimpin MIT membuat salah satu pengikut setia Santoso, Ali Kalora memegang tongkat estafet kepemimpinan hingga sekarang.

Mujahidin Indonesia Timur (MIT) terbentuk setelah peristiwa kerusuhan Poso pada 1998. Konflik berbau SARA itu dapat diredam dengan ditandatanganinya Perjanjian Damai Malino oleh tokoh muslim dan Nasrani pada 2001. Namun, sebelum perjanjian Malino dideklarasikan, Santoso yang terlibat dalam kerusuhan Poso telanjur dibaiat sebagai komandan laskar Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) cabang Poso oleh Abubakar Ba'asyir, tokoh perintis pembentuk JAT di Indonesia. JAT adalah salah satu wadah kelompok pejihad garis keras yang mempunyai jaringan para kombatan perang Afghanistan dan sejumlah negara konflik lainnya.

Selang beberapa tahun sejak dibaiat sebagai pimpinan JAT Poso, Santoso memiliki banyak pengikut dan mulai melakukan pengaderan dengan menggelar pelatihan militer di sejumlah tempat di wilayah Poso. Hingga pada 2012, Santoso alias Abu Wardah memproklamasikan diri sebagai pemimpin tertinggi (Amir) Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dan mulai menggencarkan sejumlah aksi terorisme.

Sejak saat itu MIT yang telah bersumpah setia kepada Negara Islam Irak dan Suriah alias IS dicap sebagai kelompok teroris berbahaya yang terus diburu sebagai musuh negara. Hingga Satgas Tinombala menembak mati pemimpin MIT Santoso dan sejumlah pengikutnya, seperti Mukhtar, Askar, Barok, Sobron, Bojes, dan Azis. MIT yang kini dipimpin Ali Kalora dengan 11 pengikutnya menjadi buron paling dicari Satgas Tinombala pascapembantaian empat warga Desa Lemban Tongoa.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya