SANG legenda memang seperti memiliki daya tarik yang lebih kuat. Penayangan film layar lebar Star Wars VII, The Force Awaken akhirnya melepas dahaga para penggemar yang telah menanti-nanti sejak lama.
Candu para penggemar pada film produksi Hollywood tersebut tampaknya sudah mendarah daging.
Momen tersebut dimanfaatkan para pebisnis sebagai kesempatan emas yang menguntungkan.
Berbagai produk kreatif dengan nuansa Star Wars mulai disajikan sejak film ini belum ditayangkan.
Ide yang disalurkan pada produk-produk tersebut sangat kreatif walaupun ada sebagian yang tampak terlalu dipaksakan.
Film berkisah mengenai luar angkasa tersebut banyak menggunakan make-up serta kostum yang unik.
Hal tersebut dimanfaatkan perusahaan kosmetik Covergirl yang mengeluarkan make-up dengan logo Star Wars.
Sampai-sampai, sandal merek ternama, Crocs, memproduksi alas kaki dengan desain Star Wars seharga US$30-US$50 (sekitar Rp420 ribu-Rp700 ribu) untuk anak-anak dan US$60 (Rp840 ribu) untuk ukuran dewasa.
Jika Anda kurang menyukai merek tersebut, merek Adidas dan Vans pun mengeluarkan sepatu seri Star Wars.
Tak mau ketinggalan, dunia teknologi juga memanfaatkan momen itu, yaitu laptop HP ukuran 15,6 inci dengan nuansa the dark side bergambar strom trooper pada bagian depannya.
Tidak hanya di bagian luar, virus Star Wars menembus hingga bagian dalam gadget tersebut, seperti recycle bin dengan tampilan Death Star.
Meski agak sedikit terlihat memaksa, produk buah-buahan pun dikemas dengan tema Star Wars pada bungkusnya.
Contohnya seperti apel oleh Sage, jeruk oleh Dayka Hackett, wortel oleh Kern Ridge, dan anggur dari Four Star.
Perizinan penggunaan tema Star Wars pada produk-produk tersebut belum diketahui karena Disney sebagai rumah produksi enggan berkomentar.
"Sepertinya Disney ingin memeras mereka dari nilai akuisisi sebesar US$4 miliar (Rp56 triliun) dari Lucasfilm yang menciptakan film tersebut karena semua perizinan aset harus melalui mereka untuk siapa saja yang memakai," kata Direktur Stategi Konsultasi Merk Vivaldi Partners Group, Philip Ryan kepada NBC News, kemarin.
Beberapa pakar mengatakan hal tersebut merupakan langkah yang sangat berisiko untuk Disney.
Co-Founder kajian marketing Alter Agen, Rebecca Brooks, menilai jika produsen memperoleh lisensi Star Wars, mereka amat mungkin akan mendapatkan penjualan tambahan.
"Apa mungkin Disney sengaja membuat agar perizinan tersebut sulit didapat?" tutupnya.