Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Ribuan Desa Belum Dialiri Listrik

Indriyani Astuti
08/3/2017 20:17
Ribuan Desa Belum Dialiri Listrik
(ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

SEJUMLAH desa di Indonesia belum teraliri listrik. Oleh karena itu, sinergi pemerintah dengan masyarakat, para filantropis, dan pihak swasta dalam percepatan menekan angka jumlah desa yang belum dialiri listrik tersebut sangat dibutuhkan.

Hal itu disampaikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro Sandjojo saat menghadiri pendatanganan MoU Program "Akon Terangi Suku Anak Dalam, Orang Rimba, dan Komunitas Adat Terpencil", dengan Kementerian Sosial di Jakarta, Rabu (8/3).

Berdasarkan data Kementerian ESDM 2016, terdapat 12 ribu desa di Indonesia yang belum teraliri listrik dengan baik. Sebanyak 2.915 desa diantaranya hidup dalam gelap, atau belum teraliri listrik sama sekali, sedangkan 9.000 desa lainnya hanya dialiri listrik 2-3 jam dalam sehari.

Mendes berharap program Akon Lighting yang dicetuskan oleh penyanyi R&B asal Senegal Akon bisa menggugah para dermawan.

"Kami menyambut baik fasilitasi dari Kemensos dan Dwiyuna Jaya Foundation, karena masih banyak desa di Tanah Air yang berstatus tertinggal dan belum tersentuh oleh listrik," ujar Mendes dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan program tersebut dapat meningkatkan ketersambungan listrik di pedesaan terutama di desa terpencil yang belum mendapat aliran listrik.

Sementara itu, Akon mengaku senang bisa membantu agar desa-desa di Tanah Air bisa teraliri listrik. Untuk wilayah Asia, Indonesia menjadi proyek percontohannya. "Kami memiliki komitmen yang tinggi untuk membantu masyarakat desa teraliri listrik dan kami sangat senang program ini bisa meluas, tidak hanya di Afrika tetapi juga di luar Afrika," kata Akon.

Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, kepedulian yang diperlihatkan Akon dengan cara memberikan "penerangan" kepada Suku Anak Dalam yang notabene merupakan Komunitas Adat Terpencil (KAT) patut diapresiasi. Hal ini sejalan dengan program percepatan elektrifikasi desa yang tengah digencarkan pemerintah.

Selama ini, kata Khofifah, Suku Anak Dalam hidup tanpa listrik. Selain itu, mereka hidup selalu berpindah-pindah (nomaden) dari kawasan yang satu ke kawasan yang lain untuk bertahan hidup. Ant/OL-2



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya