Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Harbolnas Beri Diskon Rp120 M

MI/IRWAN SAPUTRA
09/12/2015 00:00
Harbolnas Beri Diskon Rp120 M
(ANTARA/LUCKY R)
HARI Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang keempat akan diselenggarakan 10-12 Desember 2015. Pada kesempatan kali ini, penyelenggara yang terdiri dari beberapa perusahaan e-commerce di Indonesia menargetkan pertumbuhan transaksi 10 kali lipat.

Ketua Penyelenggara Harbolnas Indra Yonathan menje-laskan ini pertama kalinya kegiatan tersebut dilaksanakan selama tiga hari, dari sebelumnya hanya satu hari, setelah melihat antusiasme masyarakat Indonesia untuk berbelanja daring (online). Selain itu, lanjut Indra, jika tahun lalu hanya diikuti 78 perusahaan, tahun ini ada sekitar 140 perusahaan e-commerce yang bergabung dalam Harbolnas.

"Jadi kita berikan waktu yang lebih lama, agar pemain-pemain yang lebih kecil juga mendapatkan kesempatan. Biasanya kalau hari pertama konsumen hanya lihat yang besar-besar," katanya saat konferensi pers Harbolnas 2015 di Jakarta, kemarin.

Ia mengatakan, pada kesempatan ini, akan disediakan total diskon yang mencapai Rp120 miliar dari 140 perusahaan belanja daring yang bergabung. Pihaknya menargetkan jumlah traffic akan meningkat 8-10 kali lipat saat Harbolnas, sedangkan pendapatan rata-rata e-commerce, akan meningkat 10 kali lipat.

Transaksi debit
Pada kesempatan terpisah, Senior Vice President Head Liabilities Product Permata Bank Karel Adijaja menyatakan, meski pengguna internet yang aktif berbelanja daring baru 7% dari total keseluruhan pengguna, perkembangan bisnis e-commerce diyakini akan meningkat.

Asumsi itu tidak lepas dari melonjaknya pengguna gadget yang menjadi penyumbang 70% traffic dan transaksi di website e-commerce.

Saat ini, transaksi e-commerce masih didominasi oleh metode transfer bank (57%), sisanya melalui cash on delivery (COD), internet banking, dan kartu kredit. Sebaliknya, penggunaan sistem debit daring masih di bawah 5%.

"Kami melihat sistem transaksi debit online belum banyak berkembang dalam e-commerce, padahal banyak nasabah yang comfort dengan kartu debit ketimbang kartu kredit," tutur Karel di Jakarta, kemarin.

Dengan potensi pemilik kartu debit yang jumlahnya lima kali lipat lebih banyak ketimbang nasabah pemilik kartu kredit, Permata Bank meningkatkan layanan sistem debit daring. Permata Bank juga meningkatkan keamanan dengan mengembangkan layanan bagi pemegang Permata Debit untuk bertransaksi di merchant online, baik yang telah 3D Secure-Verified by Visa maupun di merchant yang belum.

"Saya yakin inisiatif pengembangan layanan debit online akan berimbas pada pertumbuhan transaksi debit secara keseluruhan hingga 25%-30% di 2016," kata Direktur Retail Banking Permata Bank Bianto Surodjo.

Pertumbuhan transaksi belanja debit Permata Bank terhitung sampai Oktober ini telah mencapai 2,2 juta transaksi atau tumbuh 17% dengan nilai Rp1,2 triliun. Diharapkan, pada akhir tahun, nilai transaksi melesat di kisaran Rp1,5 triliun.

Chief Financial Officer Elevania Lila Nirmandari menyambut baik kemudahan transaksi yang diluncurkan Permata Bank itu. Dengan debit online, konsumen kian mudah membayar produk yang diinginkan. (Tes/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik