Headline

Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.

Wah, Harga Cabai Bikin Rakyat Kepedasan

07/1/2017 08:45
Wah, Harga Cabai Bikin Rakyat Kepedasan
(MI/Ebet)

CABAI ialah salah salah satu bahan baku makanan yang sangat populer bagi rakyat Indonesia. Kendati menimbulkan rasa pedas di lidah, masyarakat tidak pernah kapok mengonsumsi buah anggota tumbuhan Genus Capsisum itu. Kendati mulut terasa panas, olahan cabai juga menimbulkan sensasi nikmat.

Oleh karena itu, cabai tidak pernah sepi dilirik pembeli. Tidak mengherankan jika harga cabai melonjak naik, banyak penduduk negeri ini berkeluh kesah.

Salah satu pedagang yang mengeluhkan fluktuasi harga cabai ialah Ibu Sum. Wanita 42 tahun itu sudah puluhan tahun berjualan di salah satu pasar tradisional di Depok. Hampir semua komoditas pangan pernah dijajalnya. Namun, menurutnya, cabai dan bawanglah yang perputarannya paling menjanjikan.

“Kalau cabai, bawang, begitu cepat habisnya, Neng. Makanya ibu mah jualannya bumbu dapur kayak gini aja walaupun harganya tidak tentu,” kisah Ibu Sum kepada Media Indonesia, Jumat (6/1) pagi.

Menurut Ibu Sum, menjadi pengecer cabai banyak suka dukanya. Dia mengisahkan, minggu lalu ketika cabai pertama kali naik dari harga sekilo Rp40 ribu menjadi Rp80 ribu per kilo, banyak sekali pembeli yang mayoritas ibu rumah tangga protes. “Masak naiknya dua kali lipat, Bu,” kisah Bu Sum mengulang kalimat pelanggannya.

Kendati tidak enak dengan pelanggan, Ibu Sum malah terpaksa meningkatkan harga barang dagangannya lagi.

“Harganya malahan naik lagi. Apa boleh buat seprapat (1/4 kg) dijualnya jadi Rp25 ribu. Makin banyak lagi yang marah-marah.Kita bisa apa,” lanjutnya berkeluh kesah.

Kini 1/4 kg cabai di gerai Bu Sum dijual seharga Rp35 ribu. Dengan jurus tawar-menawar yang ketat harganya bisa turun jadi Rp30 ribu yang artinya sekilo harga cabai sudah melambung jadi Rp120 ribu hingga Rp140 ribu.

“Apalagi sekarang, Neng. Kadang ibu-ibu biasa beli goceng (Rp5.000) ibu cuma bisa kasih 20 butir,” ungkap perempuan berpakaian sederhana seraya mengelap dahinya sembari melayani pelanggan yang menggerutu.

Lantaran harganya bisa mencapai Rp120 ribu lebih per kg, semakin sering Ibu Sum menerima komplain dari para pelanggan.

“Masak Rp120 ribu sekilo, saya kan sudah langganan, biasa beli banyak di sini,” demikian ujar pelanggan Bu Sum yang belakangan diketahui bernama Bu Nursiah.

Nursiah, salah satu pelanggan Bu Sum, sehari-harinya berjualan aneka sarapan. Jika hari sudah siang, lapak jualannya berganti menjadi kedai nasi pecel.

Karenanya ia kerap membeli cabai di gerai Bu Sum dalam jumlah banyak. Saban membeli, biasanya Nursiah membeli sekitar 5 kg cabai. Namun, lantaran harganya melonjak, kali ini dia hanya membeli 2 kg saja.

“Coba Neng itung saja, kalau 5 kilo berarti saya bayar Rp600 ribu, bisa beli apa itu banyak sekali. Emas saja sekarang harganya segram enggak sampai segitu,” ketus Nursiah sambil meninggalkan gerai Bu Sum. (Fathia Nurul Haq/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya