Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
LIMA hari setelah pergantian tahun, harga kebutuhan pokok khususnya cabai di sejumlah daerah terus melonjak. Kenaikan ini diduga akibat berkurangnya stok dan pasokan akibat cuaca ekstrem.
Harga cabai per kilogram di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, misalnya menembus harga Rp200 ribu dari semula Rp40 ribu. Di Bandung dan Pangkal Pinang, harga cabai rawit kecil naik 100% menjadi Rp120 ribu. Di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, harga mencapai Rp150 ribu. Harga cabai rawit merah juga melambung menjadi Rp80 ribu di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Semakin tingginya harga cabai itu membuat cabai rawit merah dengan kualitas buruk atau sebagian membusuk di Banyumas, Jawa Tengah, juga dijual dengan harga Rp60 ribu per kilogram.
“Kita beli dari sentra penghasilnya sudah mahal, belum ongkos kirim dan biaya pikul,” kata Jono, distributor cabai di Pasar Pembangunan Pangkal Pinang, Bangka Belitung, kemarin.
Kenaikan ini antara lain dikeluhkan Lisnawati, ibu rumah tangga dari Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi, Jawa Barat. “Harga daging ayam saja hanya sekitar Rp30 ribu per kilogram. Masak ini harga cabai rawit merah bisa mencapai Rp80 ribu,” ucapnya.
Namun, petani cabai sendiri mengaku malah merugi. “Tanaman cabai diserang hama sehingga terpaksa dipanen lebih awal dan dijual dengan harga Rp20 ribu. Padahal, harga normal Rp50 ribu per kilogram,” kata Nanil, petani Desa Malabar, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyangkal kabar lonjakan harga cabai hingga Rp200 ribu di beberapa wilayah di Kalimantan.
“Kami sudah kroscek, bahkan kepala dinas pertaniannya ada di sini. Harganya di pedagang hanya Rp40 ribu,” ujar Amran di Jakarta, kemarin.
Hal senada diutarakan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita yang menyebutkan tingginya harga cabai tidak lain karena cuaca.
“Stok ada. Hanya saja mereka tidak mau memetik karena cuacanya sedang tidak baik,” ujar Enggartiasto.
Bahkan, ia mengatakan ada di beberapa daerah yang kini produksinya berlebih seperti di Manado dan Gorontalo sehingga harganya sangat murah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution akan berkoordinasi dengan Menteri Pertanian agar distribusi cabai tidak terganggu dan harganya bisa kembali stabil. (Tim Media/Mtvn/Ant/X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved