Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Awal Tahun, IHSG Melemah

04/1/2017 09:48
Awal Tahun, IHSG Melemah
(ANTARA /Sigid Kurniawan)

INDEKS harga saham gabung­an (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal 2017 ini, kemarin, ditutup turun sebesar 20,74 poin atau 0,39% menjadi 5.275,97 poin. Sementara itu, tercatat kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 ber-gerak turun 1,37 poin (1,37%) menjadi 883,24 poin.

“Terapresiasinya rupiah terhadap dolar AS di awal 2017 ini belum mampu memberikan dorongan positif pada pergerakan IHSG,” kata analis Reliance Securities Lanjar Nafi di Jakarta, kemarin.

Investor, lanjut Lanjar Nafi, terlihat mengevaluasi penguat­an IHSG pada perdagangan sebelumnya yang telah mengalami kenaikan signifikan pada tahun lalu menyusul adanya ancaman inflasi akibat kenaik­an harga listrik dan gas elpiji pada 2017.

Di sisi lain, lanjut dia, investor asing di pasar saham yang cenderung melakukan aksi lepas saham sebesar Rp77,43 miliar turut menahan laju IHSG bergerak di area positif.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan, di tengah penurunan saham di dalam negeri ini, investor dapat memanfaatkan momentum melakukan akumulasi pembelian dengan risiko terbatas.

“Data perekonomian domestik yang akan dirilis menunjukkan kondisi terkendali, itu dapat menjadi faktor penunjang kuat pertumbuhan perekonomian yang bagus di 2017 ini yang akhirnya berimbas positif ke IHSG,” ulasnya.

Di sisi lain, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, kemarin sore, berge-rak menguat 14 poin menjadi Rp13.451, daripada sebelumnya di posisi Rp13.465 per dolar AS.

Analis pasar uang Bank Mandiri Renny Eka Putri, di Jakarta, kemarin, mengatakan data inflasi Desember 2016 yang relatif terjaga di level rendah menjadi salah satu sentimen yang menopang mata uang rupiah terhadap dolar AS pada awal 2017 ini. “Inflasi Desember tercatat sebesar 0,42%, memberi harap­an laju inflasi kembali stabil pada 2017,” ujar Renny Eka Putri.

BPS mencatat inflasi Desember 2016 mencapai 0,42% atau terendah sejak 2010. Sementara itu, tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2016 sebesar 3,02%.
Ia menambahkan sentimen negatif hasil riset JP Morgan Chase Bank mengenai Indonesia tidak terlalu direspons pasar. Pelaku pasar menilai ekonomi Indonesia memiliki fundamen kondusif. (Ant/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya