Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
BADAN Pangan Nasional memastikan pengawasan terhadap rembesan gula rafinasi ke pasar umum. Hal itu akan terus dilaksanakan bersama Satuan Tugas Pangan Kepolisian Republik Indonesia (Satgas Pangan Polri).
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional I Gusti Ketut Astawa menyebut penegakan hukum terhadap rembesan gula rafinasi juga menjadi salah satu solusi untuk mendukung serapan gula.
“Ini sedang berjalan bersama Satgas Pangan Polri, karena sudah menjadi target dan perhatian kami, sehingga rembesan gula rafinasi ini juga harus kita eliminir," ucap Ketut dalam keterangan yang dikutip, Kamis (28/8).
Bapanas juga memastikan upaya pemerintah dalam penyerapan gula petani dalam negeri untuk mewujudkan kestabilan mulai dari hulu hingga hilir. Alokasi dana Rp1,5 triliun dari Danantara melalui ID FOOD diharapkan menjadi pemicu penyerapan gula hasil panen petani dalam negeri, termasuk bagi kalangan swasta.
Ketut juga memastikan stok raw sugar atau gula kristal mentah yang berasal dari pengadaan luar negeri di tahun ini masih disimpan sebagai cadangan gula pemerintah (CGP) dan belum didistribusikan.
Terpisah, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan impor raw sugar yang dilaksanakan pada Maret dan April tahun ini semata-mata untuk mempertebal stok CGP. Menurutnya, hal itu tidak memberikan dampak yang berarti bagi petani gula karena pada saat itu belum panen raya.
"Semangat produksi sedulur petani gula harus dijaga. Semoga langkah pemenuhan stok CJP dengan penyerapan ID FOOD dan Danantara mampu menstabilkan kondisi pergulaan nasional saat ini. Pengadaan raw sugar yang sebelumnya pun dipastikan tidak ada fluktuasi yang berarti, karena telah tuntas sejak April lalu," kata Arief. (H-4)
BOCORNYA gula rafinasi ke pasar konsumsi ditengarai sebagai biang kerok macetnya penyerapan gula dari petani tebu.
Sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan Bondowoso, Jawa Timur, dipenuhi tumpukan gula pasir yang belum terjual. Di saat yang sama, gula rafinasi membanjiri pasar.
Jika pembangunan industri gula nasional tidak terintegrasi dengan perkebunan rakyat, swasembada gula hanya akan menjadi angan-angan.
PENELITI Center of Reform on Economic (CoRE), Eliza Mardian, turut mengomentari ratusan ribu ton gula rafinasi yang menyebabkan banjirnya pasokan di pasar ritel.
Dalam sebulan, tersangka mengoplos 300 ton-500 ton gula dengan keuntungan Rp150 juta per bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved