Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mempertanyakan data ketersediaan beras nasional. Hal itu menanggapi proyeksi Kementerian Pertanian (Kementan) soal ketersediaan beras RI pada Januari sampai September 2025 yang disebut tembus 36,98 juta ton.
Yeka mengungkapkan angka tetap Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2019, produksi beras nasional tercatat sebesar 31,3 juta ton. Sementara pada 2024, produksinya menurun sekitar 0,7 juta ton atau 2,24% menjadi 30,6 juta ton.
"Lantas konyong-konyong ada pemberitaan Januari-September (2025), ketersediaan beras mencapai 36,98 juta ton. Baru September loh, artinya ke Desember itu masih ada 4 bulan lagi. Ini berarti 6,38 juta ton lebih besar dibandingkan dengan produksi tahun 2024," kata Yeka dalam sebuah diskusi perberasan di Kantor Ombudsman RI, Jakarta, Selasa (26/8).
Kalau misalnya angka ramalan sebesar 36,98 juta ton sampai September ini benar, katanya, produksinya luar biasa. "Artinya dari Januari sampai September kurang lebih kalau ada tambahan 6,38 juta ton, berarti ada tambahan luas panen 1 sampai 1,3 juta hektare," papar Yeka.
"Saya gak tahu di mana. Apakah yang food estate itu sudah jalan atau ada peningkatan produktivitas sekitar 20%. 20 persen itu kalau menurut rata-rata BPS produktivitas gabah kita 5,1-5,2 ton, berarti sepanjang Januari-September ini terjadi lompatan produktivitas bertambah sekitar 1 ton per hektare," paparnya.
Sebelumnya proyeksi ketersediaan beras periode Januari sampai September 2025 sebesar 36,98 juta ton disampaikan Plt Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Nurul Qomariyah dalam acara Pesta Rakyat 2025 sesi Bincang Karya bertajuk Agroindustri 4.0: Teknologi Tani untuk Kemandirian Bangsa di Smesco, Jakarta, Jumat (22/8).
"Potensi ketersediaan beras sejak Januari sampai dengan September 2025 diperkirakan bisa mencapai 36,98 juta ton dan kebutuhan kita saat ini 23,2 juta ton. Dengan demikian ada surplus beras mulai Januari-September nanti tahun ini yang diprediksi mencapai 13,78 juta ton," kata Nurul.
Sementara itu, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilitas Pangan Badan Pangan Nasional I Gusti Ketut Astawa memastikan stok beras masih aman hingga akhir tahun. Hingga September stok beras nasional mencapai 28,22 juta ton berdasarkan kerangka sampel area (KSA). Sementara kebutuhan sampai September sekitar 22,5 juta ton.
"Kalau sampai Desember, dengan menggunakan asumsi rata-rata produksi 2024 kami hitung sekitar 33,9 juta ton dibandingkan kebutuhan sekitar 30,31 juta ton. Itu belum kita hitung carry over stock tahun 2024 ke 2025 sekitar 8 juta ton, dikurangi 1,8 juta yang ada di Bulog," kata Ketut dalam diskusi di Ombudsman RI, Selasa (26/8). (H-1)
Najih menjelaskan, laporan masyarakat tersebut sebelumnya diadukan oleh pelapor kepada Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Jawa Tengah.
Masyarakat melaporkan pada Ombudsman bahwa dalam proses SPMB 2025, mereka dimintai uang pembangunan sekolah, uang komite, biaya seragam sekolah, dan buku.
ANGGOTA Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika memaparkan keuntungan yang didapat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Rp2 ribu per porsi.
Ditwaskos secara rutin menyelenggarakan forum koordinasi dengan para pemangku kepentingan dalam rangka sharing informasi dan menjaring masukan.
2021 hingga 2025, Ombudsman RI telah menerima 415 laporan masyarakat terkait dengan maladministrasi pada bidang perekonomian yang menyebabkan kerugian negara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved