Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PEMERINTAH melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (Kementerian PKP) telah mengusulkan renovasi dua juta rumah tidak layak huni pada 2026. Salah satu perusahaan yang turut mendukung upaya ini adalah PT Summarecon Agung, melalui Program Bedah Rumah dan Renovasi Fasilitas Umum.
Program ini bertujuan untuk mengatasi masalah rumah tidak layak huni di Indonesia, yang jumlahnya masih lebih dari 26 juta unit, dan meliputi berbagai wilayah, mulai dari pedesaan hingga perkotaan dan pesisir.
Summarecon Agung, melalui program yang dijalankan, mengerahkan 16 seniman bangunan untuk melakukan renovasi rumah dan fasilitas umum di Kampung Buaran, Medan Satria, Kota Bekasi. Program ini sekaligus menjadi bagian dari perayaan HUT ke-50 Summarecon Agung, yang bekerja sama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia serta mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah dan Kementerian PKP.
“Program Bedah Rumah dan Renovasi Fasilitas Umum ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan memperingati HUT ke-50 Summarecon Agung, sekaligus wujud nyata komitmen kami dalam memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar," ungkap President Director PT Summarecon Agung Tbk, Adrianto P. Adhi belum lama ini.
Adhi menjelaskan, Renovasi Fasilitas Umum dan Bedah Rumah merupakan bagian dari rangkaian kegiatan memperingati HUT ke-50 Summarecon, sekaligus menjadi wujud nyata komitmen perusahaan dalam memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar.
Khusus untuk program bedah rumah, Summarecon bekerjasama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.
"Melalui upaya kepedulian ini, Summarecon berupaya membantu masyarakat untuk memperoleh kehidupan yang lebih layak, antara lain melalui perbaikan rumah tinggal dan fasilitas umum yang menyentuh kebutuhan dasar. Program ini direncanakan akan terus dilaksanakan hingga lima tahun kedepan, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas," kata dia.
Selain renovasi rumah, program ini juga mencakup renovasi fasilitas umum, seperti SDN Harapan Mulya 01 di Kota Bekasi, dengan melibatkan 23 seniman bangunan yang mengikuti standar tinggi Summarecon, yang mengutamakan aspek keamanan, kenyamanan, dan keberlanjutan.
“Kami melibatkan 23 seniman bangunan dalam renovasi SDN Harapan Mulya 01 Kota Bekasi, dengan mengacu pada standar pembangunan Summarecon yang mengutamakan keamanan, kenyamanan, dan keberlanjutan,” ungkap Adhi.
Renovasi dilakukan dengan pelatihan khusus untuk para pekerja dan pengawasan ketat untuk memastikan keselamatan serta kesehatan kerja di lokasi proyek. Selain itu, tim Summarecon Peduli juga berperan dalam menjaga kebersihan dan mendistribusikan makanan siang bagi pekerja, serta mengumpulkan sampah daur ulang untuk diserahkan kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.
Meskipun program renovasi ini dimulai sebagai bagian dari perayaan HUT ke-50 Summarecon Agung, Program Bedah Rumah dan Renovasi Fasilitas Umum ini direncanakan untuk berlanjut selama lima tahun ke depan. Fokus utama program adalah renovasi rumah layak huni dan fasilitas umum di kawasan yang membutuhkan perbaikan infrastruktur, dengan langkah awal berupa seleksi dan assessment terhadap kondisi kesehatan penghuni serta kesiapan lokasi.
"Proyek renovasi ini masih dalam tahap awal seleksi dan assessment, yang mengutamakan kondisi kesehatan penghuni serta kesiapan lokasi," kata Adhi.
Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan organisasi kemanusiaan, diharapkan Program Bedah Rumah dan Renovasi Fasilitas Umum ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Kami berharap, dengan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan organisasi kemanusiaan, Program Bedah Rumah dan Renovasi Fasilitas Umum ini dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat yang membutuhkan,” ujar Adhi. (Z-10)
Kementerian PKP mendengar banyak anak muda yang ingin tinggal di kota, namun terkendala harga tanahnya di kota mahal sehingga ukuran rumahnya mau diperkecil.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi melakukan kunjungan kerja ke Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) di Jakarta pada Rabu, 16 April 2025.
Pemerintah melalui Kementerian Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Kementerian PKP) kini menyediakan program rumah subsidi khusus untuk profesi wartawan
Rini, perwakilan Perkumpulan Komunitas Peduli Konsumen Meikarta, mengaku senang dengan adanya kanal pengaduan perumahan.
Sektor perumahan nasional dianggap tengah berjalan di tempat. Adanya terbentuknya Kementerian Perumahan, Kawasan, dan Permukiman (PKP) justru menimbulkan keresahan di kalangan pengembang
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved