Headline

DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Indeks Kepercayaan Industri pada Juli masih Berada di Jalur Ekspansif

Naufal Zuhdi
31/7/2025 21:31
Indeks Kepercayaan Industri pada Juli masih Berada di Jalur Ekspansif
Pengunjung melihat kendaraan yang dipamerkan pada pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di ICE BSD, Tangerang, Kamis (24/7/2025).(Dok MI)

KEMENTERIAN Perindustrian (Kemenperin) mengumumkan bahwa Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Juli 2025 masih berada di jalur ekspansif, yakni di angka 52,89 poin. Dibandingkan dengan IKI Juni 2025, nilai IKI meningkat sebesar 1,65 poin. IKI pada Juni 2025 tercatat sebesar 51,40.

"Kami mencatat bahwa IKI di bulan Juli 2025 mencapai nilai 52,89, artinya di atas 50. Dengan demikian, maka indeks kepercayaan IKI di bulan Juli 2025 itu berada pada tahap ekspansif. Kalau dibandingkan dengan Juli tahun lalu, iki Juli 2025 meningkat sebesar 0,49 poin," ucap Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arief di Jakarta, Kamis (31/7).

Lebih lanjut, Febri menyampaikan bahwa dari sebanyak 23 subsektor industri pengolahan non-migas, sebanyak 22 subsektor tersebut itu berada pada status ekspansif. Hal itu, sambung Febri, membuat IKI pada Juli ini mencapai angka 52,89 atau naik sebesar 1,65 poin dibandingkan dengan IKI Juni 2025. 

"Subsektor dengan nilai IKI tertinggi adalah industri alat angkut lainnya (KBLI 30) dan industri pengolahan tembakau (KBLI 12). Sedangkan satu subsektor yang mengalami kontraksi adalah reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan (KBLI 33)," beber dia.

Di sisi lain, variabel persediaan produk juga mengalami peningkatan ekspansif sebesar 1,29 poin menjadi 54,99. Sementara IKI variabel produksi masih mengalami kontraksi namun mengalami peningkatan sebesar 2,35 poin atau mencapai 48,99. 

"Ini kalau dibaca, demand produk manufaktur pada bulan Juli naik, stok banyak tapi produksinya kontraksi. Itu artinya apa? Artinya industri manufaktur sedikit mengurangi produksinya dan menggunakan produk-produknya yang ada di gudang, produksi dari bulan sebelumnya untuk memenuhi permintaan pasar baik pasar domestik maupun pasar ekspor," tutur Febri. (E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya