Headline

DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Kinerja di Bisnis Tambang dan Otomotif Turun, Laba ASII Sedikit Merosot

Ihfa Firdausya
31/7/2025 11:02
Kinerja di Bisnis Tambang dan Otomotif Turun, Laba ASII Sedikit Merosot
Business Director PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Atsunori Murata, President Director PT IAMI Masayasu Hideshima, dan Vice President Director PT IAMI Anton Rusli memperlihatkan mobil Traga disela pembukaan booth Isuzu dalam pameran GIIAS 2025, di IC(MI/Ramdani)

PT Astra International Tbk (ASII) menyampaikan kinerja grup pada semester pertama tahun 2025 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Hal itu seiring dengan kondisi bisnis yang menantang. ASII memperkirakan bahwa dampak dari kondisi harga batu bara yang lebih rendah dan lemahnya pasar mobil nasional dapat menyebabkan kinerja grup yang relatif sama untuk sisa tahun ini.

“Namun demikian, kami tetap optimistis terhadap ketahanan portofolio kami yang terdiversifikasi, dan berkomitmen untuk menjaga disiplin keuangan serta keunggulan operasional, sambil terus secara seksama mencari peluang pertumbuhan jangka panjang,” ujar Presiden Direktur PT Astra International Tbk Djony Bunarto Tjondro dalam keterangan resmi, Kamis (31/7).

Pendapatan bersih konsolidasian Grup pada semester pertama tahun 2025 sebesar Rp162,9 triliun, 2% lebih tinggi dibandingkan dengan semester pertama tahun 2024. Laba bersih Grup, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina, mencapai Rp16,0 triliun. Angka itu 4% lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Jika memperhitungkan penyesuaian nilai wajar tersebut, maka laba bersih Grup menurun 2% menjadi Rp15,5 triliun. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan kontribusi dari bisnis jasa penambangan, pertambangan batu bara, dan mobil.

Sementara kinerja yang lebih baik dari bisnis lain portofolio Grup yang terdiversifikasi menunjukkan kinerja yang tetap resilient secara keseluruhan, dengan kontribusi yang lebih tinggi, khususnya dari segmen Jasa Keuangan, Infrastruktur, dan Agribisnis.

Penyedia jasa penambangan, PT Pamapersada Nusantara, mencatatkan pengupasan lapisan tanah yang lebih rendah 9% menjadi 533 juta bank cubic metres. Hal itu terutama disebabkan oleh curah hujan yang tinggi.

Sementara anak perusahaan UT di bidang pertambangan batu bara melaporkan penjualan batu bara miliknya sebesar 7,8 juta ton (termasuk 2,1 juta ton batu bara metalurgi), dibandingkan dengan 7,5 juta ton (termasuk 1,6 juta ton batu bara metalurgi) pada semester pertama tahun 2024. Pendapatan dari bisnis ini terdampak oleh harga batu bara yang lebih rendah.

Di sisi lain, laba bersih divisi Otomotif & Mobilitas Grup menurun 8% menjadi Rp5,3 triliun. Hal itu mencerminkan volume penjualan yang lebih rendah di tengah pasar otomotif nasional yang lemah.

Penjualan mobil secara nasional juga menurun 9% menjadi 375.000 unit pada semester pertama 2025. Pangsa pasar Astra menurun dari 57% menjadi 54%.

Penjualan sepeda motor secara nasional menurun 2% menjadi 3,1 juta unit pada semester pertama 2025. Namun pangsa pasar PT Astra Honda Motor relatif stabil di 77%.

Sementara OLXmobbi, bisnis mobil bekas grup, membukukan penjualan mobil bekas yang meningkat 26% menjadi 15.100 unit.
 
“Merujuk pada kinerja Grup yang resilient selama beberapa tahun terakhir, Manajemen Astra saat ini tengah melakukan tinjauan strategis di seluruh portofolio bisnisnya untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi inisiatif-inisiatif yang dapat dijalankan, agar Grup tetap mampu menghasilkan pertumbuhan dan penciptaan nilai ke depannya, di tengah dinamika kondisi pasar,” pungkasnya. (H-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya