Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Peningkatan Produksi Blok Cepu, Bukti Komitmen Kuat Pertamina

Heryadi
29/6/2025 12:46
Peningkatan Produksi Blok Cepu, Bukti Komitmen Kuat Pertamina
Aktiivitas penambangan di Blok Cepu.(Antara)

 

ANGGOTA Komisi VI DPR Sartono Hutomo menilai berbagai upaya Pertamina menunjukkan komitmen kuat BUMN tersebut dalam meningkatkan produksi nasional, sebagaimana arahan pemerintah.

Termasuk di dalamnya, melalui berbagai proyek yang diresmikan Presiden Prabowo Subianto, seperti peningkatan produksi minyak di Blok Cepu dan Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) Ulu Belu, pada 27 Juni 2025.

"Sebagai BUMN strategis, Pertamina menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan produksi minyak nasional. Bahkan, dalam upaya ketahanan energi nasional, Pertamina tidak hanya fokus pada energi fosil, tetapi juga mempersiapkan energi baru terbarukan sebagai sumber energi alternatif dan menuju energi bersih," kata Sartono, Minggu (29/6). 

Menurut dia, upaya peningkatan produksi sebesar 30 ribu barel per hari di Blok Cepu sebagai langkah positif menjaga ketahanan energi nasional.
Ini mengingat kontribusi Blok Cepu terhadap produksi minyak nasional yang mencapai sekitar 25%. Dengan tambahan itu, kata Sartono, produksi harian dapat mendekati 180 ribu barel per hari dan menjadikannya salah satu blok paling produktif di Indonesia.

Artinya, kata Sartono, peran Pertamina dalam Blok Cepu termasuk kontribusinya dalam pengembangan teknologi serta efisiensi operasi, adalah bukti BUMN ini tidak hanya menjalankan fungsi bisnis, tetapi juga fungsi negara dalam menjaga kedaulatan energi.

Peran serta Pertamina dalam upaya meningkatkan produksi Blok Cepu, jelas Sartono, juga menunjukkan kinerja BUMN tersebut dan pemegang saham lain, sangat sejalan dengan visi besar Pemerintahan Prabowo-Gibran dalam mewujudkan swasembada energi.

"Dengan meningkatkan produksi domestik, kita tidak hanya memperkuat ketahanan energi, tapi juga memperbaiki neraca perdagangan dan mengurangi tekanan pada APBN akibat subsidi impor BBM," ucap Sartono.

Begitu pula dengan PLTP Ulu Belu. Sartono mengatakan, proyek strategis ini tak hanya memperkuat bauran energi nasional. Selain itu, imbuhnya, juga menunjukkan Indonesia melalui Pertamina serius mengembangkan sumber energi alternatif ramah lingkungan, menurunkan emisi karbon, dan memenuhi komitmen global terhadap pengendalian perubahan iklim.

"Yang jelas, pengembangan EBT (energi baru terbarukan) harus dilakukan secara adil, efisien, dan tidak membebani masyarakat. Komisi VI DPR RI akan terus mendorong agar roadmap transisi energi dijalankan secara komprehensif dan sesuai amanat UU Energi Nasional,” lanjut Sartono.

HARUS DIAPRESIASI
Secara terpisah, Direktur Center for Energy Policy M Kholid Syeirazi mengatakan dalam rangka mengatrol lifting nasional, upaya peningkatan produksi Blok Cepu harus diapresasi.

Menurut Kholid, upaya itu juga diharapkan bisa menopang tercapainya ketahanan energi. Termasuk di dalamnya, agar target pemerintah yakni pada 2030 produksi minyak bisa tembus 1 juta barel per hari bisa tercapai. “Ikhtiar apapun untuk meningkatkan produksi harus kita apresiasi,” ujar Kholid.

Kholid juga sependapat upaya peningkatan produksi Blok Cepu menunjukkan kinerja Pertamina yang terus berusaha meningkatkan produksi minyak dalam negeri.

"Ya, faktanya Pertamina memang jadi ujung tombak. Sekarang produksi minyaknya sudah lebih dari setengah dari kebutuhan nasional dengan jaringan PHE dan PIEP," kata dia.

Namun, lanjut Kholid, untuk menuju ketahanan energi apalagi swasembada energi, berbagai upaya itu harus dibarengi kebijakan yang mendukung iklim investasi. “Yaitu, kemudahan berbisnis, kepastian hukum dan fiscal term,” tutupnya. (Ant/E-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya