Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyatakan komitmennya untuk memperkuat kerja sama strategis dengan Indonesia, khususnya dalam pengembangan teknologi nuklir dengan tujuan damai.
Proyek-proyek tersebut mencakup pemanfaatan teknologi nuklir untuk keperluan kesehatan, pertanian, transfer teknologi bagi tenaga ahli Indonesia dan lainnya. Hal ini disampaikan dalam pertemuannya dengan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg.
“Kami terbuka untuk bekerja sama dengan mitra Indonesia di bidang nuklir,” ujar Putin dalam keterangannya.
Selain membahas kerja sama nuklir, Putin menjelaskan perusahaan-perusahaan Rusia telah beroperasi secara efektif di sektor minyak dan gas (migas) di Tanah Air. Dia menyampaikan kesiapan Rusia untuk meningkatkan pasokan minyak dan gas alam cair (LNG) ke Indonesia.
Di samping itu, proyek bersama antara perusahaan Rusia dan Pertamina tengah dilaksanakan untuk membangun kilang minyak dan kompleks petrokimia di Provinsi Jawa Timur.
“Kami juga siap mendukung proyek-proyek baru di sektor hulu migas di Indonesia, termasuk modernisasi infrastruktur guna meningkatkan produksi minyak dari ladang-ladang tua,” lanjut Putin.
Kerja sama juga diperluas ke bidang teknologi tinggi seperti pengembangan kota pintar (smart city), kecerdasan buatan (AI), dan eksplorasi luar angkasa untuk tujuan damai.
Putin kemudian menyatakan Rusia secara konsisten mengembangkan hubungan bilateral dengan Indonesia. Pada tahun lalu forum perdagangan antara kedua negara mencapai US$4,3 miliar.
"Selama 4 bulan tahun ini volume perdagangan naik 40%,” imbuhnya.
Dia menegaskan dukungan penuh Federasi Rusia terhadap keanggotaan Indonesia di BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan). Dia meyakini bergabungnya Indonesia akan semakin memperkuat potensi BRICS dan memberikan kontribusi besar terhadap aktivitas serta mekanisme kerja sama dalam forum tersebut.
"Sejak 1 Januari, Indonesia resmi menjadi anggota penuh BRICS. Kami menyambut baik kehadiran Indonesia yang merupakan negara berwibawa dan memiliki pengaruh besar di kancah internasional," ujar Putin.
Putin juga menyinggung sidang Komisi Bersama Rusia–Indonesia di bidang ekonomi, perdagangan, dan teknologi, serta forum bisnis yang digelar pada April lalu. Ia menyatakan keyakinannya bahwa penandatanganan perjanjian perdagangan bebas (FTA) antara Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia dalam waktu dekat akan membuka peluang baru bagi kerja sama bilateral.
"Saya yakin kami akan mendapat peluang baru untuk bekerja sama sesudah ada penandatanganan FTA antara Indonesia dan Eurasia. Harapan saya bahwa perjanjian ini akan ditandatangani pada masa dekat," ungkap Putin.
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasinya atas kerja sama yang terus terjalin erat antara kedua negara. Ia menekankan kesamaan pandangan Indonesia dan Rusia dalam isu-isu internasional.
Kepala Negara juga menyambut baik dukungan Rusia terhadap keanggotaan penuh Indonesia dalam BRICS serta kesepakatan bersama dalam kerangka Eurasian Free Trade Area.
"Kami berharap kunjungan ini membawa kemajuan yang signifikan dalam hubungan Indonesia dan Rusia," imbuhnya.
"Ini merupakan kunjungan kenegaraan pertama saya sebagai Presiden Republik Indonesia, dan saya mengucapkan terima kasih atas sambutan yang luar biasa ini," pungkas Prabowo. (E-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved