Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DAERAH Jagakarsa di Jakarta Selatan dinilai memiliki prospek properti yang cerah. Kawasan yang semakin ramai ini menawarkan berbagai fasilitas, seperti dekat ke transportasi umum, sekolah nasional dan internasional, pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan area hijau yang meningkatkan kualitas hidup penghuninya.
Keunggulan tersebut menjadikan Jagakarsa sebagai sunrise property. Area ini kini jadi magnet dan masuk daftar incaran pengembang dan konsumen yang ingin memiliki hunian nyaman dekat ke sentra bisnis (CBD) dan pusat pemerintahan di Jakarta.
Di samping itu, gaya hidup di Jakarta Selatan yang ditandai dengan tren urban living juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengembang properti dalam menggarap pasar ini.
“Jagakarsa ini adalah sunrise area, diminati konsumen. Sejak Tol Antasari dibuka yang bisa sambung ke Tol Jagorawi itu sangat membantu kami. Proyek-proyek kami di sini hanya 30 menit ke SCBD Sudirman,” ujar CEO PT Mentari Timur Properti, Rieky Gunawan, salah satu pengembang hunian mewah yang fokus di area Jagakarsa sejak 2016, Senin (21/4).
Rieky mengungkapkan pihaknya telah membangun tujuh proyek hunian plus ruko di Jagakarsa. Yang terbaru adalah Jagakarsa Signature yang telah resmi diluncurkan pada Sabtu (19/4). Kompleks hunian berkonsep design modern luxury living ini memiliki total 27 bangunan, terdiri dari 21 unit rumah tiga lantai dan enam ruko.
Menurut Rieky, di tengah tantangan ekonomi dan tertekannya daya beli masyarakat, developer perlu beradaptasi dengan segmen pasar dengan menjaga tingkat kepercayaan konsumen yang aktif. Ia juga optimistis dengan tingkat kepemilikan rumah di DKI Jakarta yang masih rendah, penjualan rumah akan tetap laris.
“Kami yakin karena memberikan yang terbaik. Walaupun ekonomi lesu, orang juga tetap butuh rumah. Tingkat kepemilikan rumah di Jakarta juga masih sangat rendah sehingga opportunity tetap ada,” kata Rieky.
“Tapi masyarakat akan membeli produk-produk yang benar-benar terjamin legalitasnya, tepercaya, dan pembangunan tepat waktu. Nah, kami masuk ke segmen itu, masih banyak kosumen yang cocok dengan proyek yang kami bangun sesuai dengan harapan mereka,” imbuhnya.
Sementara itu, Inggrid Theresia, CEO PT Mentari Timur Properti, menambahkan target market Jagakarsa Signature adalah keluarga muda dan profesional. Konsumen umumnya adalah end user (pembeli akhir), atau mereka yang membeli hunian untuk ditempati sendiri, bukan untuk investasi.
Keluarga muda dan profesional, kata Inggrid, adalah target pasar yang sangat potensial karena kalangan ini seringkali mencari rumah pertama atau upgrade rumah mereka.
Tidak hanya hunian mewah, timpal Rieky, pihaknya juga membangun perumahan untuk segmen masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Ini juga dalam upaya mendukung pemerintah dalam mengatasi permsalahan backlog rumah di Indonesia, yang menurut hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2023 yang dilakukan oleh BPS mencapai 9,9 juta.
“Kami sedang membangun 260 unit RSS (rumah sangat sederhana) di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Sebelumya, kami sudah bangun 250 unit rumah subsidi dan sold out di Batu IX,” tandas Rieky. (B-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved