Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Rupiah Lunglai Terantuk Tiongkok

MI
25/9/2015 00:00
Rupiah Lunglai Terantuk Tiongkok
(ANTARA)
GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo memastikan pihaknya tidak akan mengubah suku bunga acuan (BI rate) hingga data-data menunjukkan pihaknya harus melakukan penyesuaian.

Agus menyampaikan hal itu menanggapi desakan sejumlah pihak agar Bank Sentral menurunkan BI rate untuk memacu perekonomian.

"Jika data sudah menunjukkan perbaikan, BI bisa melakukan kajian lebih lanjut, terutama data yang menunjukkan inflasi sudah terkendali, defisit transaksi berjalan lebih sehat, dan sentimen dunia terhadap penguatan dolar AS atau tekanan ke negara-negara berkembang semakin stabil," kata Agus seusai menghadiri peringatan Idul Adha di Masjid Annur Kompleks Mandiri Rempoa, Tangerang, kemarin.

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) BI Rabu (23/9) rupiah bertengger di level 14.623 per dolar AS atau melemah dari sebelumnya di posisi 14.486.

Menurut Agus, pelemahan rupiah masih dipicu gejolak eksternal. "Dunia khawatir pertumbuhan Tiongkok lebih rendah dan berdampak ke negara-negara yang ekspornya mengandalkan sumber daya alam. BI selalu ada di pasar dan mengeluarkan kebijakan yang prudent untuk mengarahkan inflasi sesuai target. Saya yakin inflasi lebih baik, optimistis pada bulan ini secara year on year di bawah 7%."

Senada dengan Agus, Menko Perekonomian Darmin Nasution mengakui rupiah yang tembus 14.623 per dolar AS pada Rabu (23/9) karena pelaku pasar berspekulasi tentang masa depan Tiongkok.

"Harga komoditas turun, pasar berspekulasi soal ekonomi Tiongkok. Saya tidak melihat faktor dalam negeri memengaruhi kemerosotan rupiah," ujarnya.

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia Zaldy Ilham Masita menambahkan pelemahan rupiah membuat biaya logistik membengkak. "Kenaikan terbesar pada biaya bongkar muat di pelabuhan. Biaya logistik meningkat sekitar 15%-20%." (Ire/Jay/X-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya