Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PENGURUS Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menyampaikan dukungan kepada pemerintah untuk optimalisasi hilirisasi sawit melalui peremajaan sawit rakyat.
Dukungan itu akan disampaikan Lembaga Pengembangan Pertanian (LPP) PBNU pada acara hari lahir atau Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2), dengan harapan dapat memperkuat ekonomi kelapa sawit demi terwujudnya kemandirian ekonomi Indonesia.
Sekretaris LPP PBNU Tri Candra Aprianto mengatakan dukungan diberikan karena sebanyak 67% lahan sawit dimiliki warga Nahdliyin.
“LPP PBNU amat concern terhadap agenda hilirisasi sawit, karena lebih dari 67% lahan sawit mandiri dimiliki warga Nahdliyin. Kami sangat berkepentingan jadi bagian program pemerintah untuk hilirisasi,” ungkapnya dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema Memperkuat Ekonomi Kelapa Sawit untuk Kemandirian Ekonomi Indonesia, di Jakarta, Selasa (4/2).
FGD tersebut merupakan rangkaian Harlah NU ke-102 yang dihadiri sebagai pemantik yakni, Guru Besar IPB Prof Sudarsono, Ketua PBNU KH Miftah Faqih, dan Sekjen Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Rino Afrino.
Lebih lanjut, Candra yang juga Dewan Pakar Apkasindo menyampaikan dibutuhkan strategi dan kolaborasi bersama, tidak hanya petani, pengusaha kelapa sawit, tapi juga para praktisi dan akademisi.
“Saya kira ini juga momentum bagi Indonesia, apalagi kini Indonesia menang di WTO atas gugatan kampanye negatif Uni Eropa. Kita harus merespons perjalanan presiden ke luar negeri juga tidak lepas bicara soal sawit. Karenanya, LPP PBNU bersama petani mandiri yang selama ini menjadi binaan harus mendapatkan benefit atas industri kelapa sawit,” paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Edi Martono menyebut industri sawit dapat berkembang jika mendapatkan dukungan kuat dari seluruh stakeholder.
Dengan memberikan regulasi yang memudahkan industri sawit, kepastian lahan dan produksi hasil perkebunan akan berkembang di Indonesia.
"Selama ini dalam berusaha sering kali kita mendapatkan kampanye hitam, untungnya kita sudah berhasil membuktikan bahwa sawit kita tidak bermasalah,” sebutnya.
Edi juga berpandangan pengusaha sawit berharap pemerintah meningkatkan ekspor crude palm oil (CPO) dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan volume ekspor CPO Indonesia pada 2024 menyentuh 21,6 juta ton. Volume ekspor itu turun 17,33% dibandingkan dengan 2023.
Begitu pula secara nilai, ekspor CPO anjlok 11,78% menjadi US$20,01 miliar atau setara Rp325,8 triliun pada 2024 (kurs Rp16.280/US$).
“Penurunan ini sering dikaitkan dengan agenda hilirisasi dalam kerangka ketahanan energi, padahal selain menurunnya permintaan, juga karena menurunnya produksi sawit,” ujarnya.
"Kami sangat mendukung adanya energi biodiesel seperti dicanangkan pemerintah. Jadi perlu optimalisasi potensi sawit ketika masih banyak yang belum terkelola dengan baik termasuk petani mandiri. Karenanya, penting bagi pemerintah memberikan perhatian kepada peremajaan sawit rakyat," tandasnya.
Berdasarkan data pemerintah, program peremajaan sawit rakyat pada 2025 ini akan direalisasikan seluas 180 ribu hektare melalui dinas dan 20 ribu hektare melalui kemitraan dengan perusahaan sawit di Indonesia. (Z-9)
Dalam kalender yang digunakan umat islam, ada bulan tertentu yang dimaknai lebih mulia. Selain Ramadan dan Rajab, Muharram juga menjadi bulan yang dirayakan umat Islam dengan suka cita.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menguatkan kolaborasi dengan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) untuk bersama-sama mengatasi masalah bangsa yang terjadi.
Sheikh Muhammad bin Abdul Karim al-Issa mengungkapkan pujiannya kepada Nahdlatul Ulama (NU), atas peran dan kiprahnya di bidang kemanusiaan dan dunia internasional.
Dalam kegiatan ini, ratusan kader Muslimat NU dari berbagai daerah hadir mengikuti pembelajaran dan pemetaan potensi diri melalui metode Talent DNA yang dikembangkan oleh Founder ESQ
TUJUH puluh tahun telah berlalu sejak Konferensi Asia-Afrika di Bandung mempertemukan para pemimpin dari negara-negara baru merdeka.
Pada era Soeharto, peran Islam dalam politik luar negeri Indonesia sering disampingkan karena pemerintah lebih mendorong kebijakan luar negeri yang bebas-aktif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved