Hipmi Dukung Investasi BYD Auto Senilai Rp16,3 Triliun di Indonesia

Andhika Prasetyo
01/2/2025 12:35
Hipmi Dukung Investasi BYD Auto Senilai Rp16,3 Triliun di Indonesia
Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Otomotif, Hasstriansyah(Hipmi)

Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Otomotif, Hasstriansyah, mengatakan kolaborasi antara pemerintah, industri dan pengusaha sangat penting untuk mempercepat adopsi teknologi kendaraan listrik (EV) di Tanah Air. Ia memastikan pihaknya terus mengawal investasi kendaraan listrik yang masuk ke Indonesia sehingga dapat berjalan dengan optimal dan memberikan dampak yang luas bagi pelaku usaha dan masyarakat.

"Kita tidak boleh hanya menjadi pasar. Kita harus terlibat dalam rantai pasok global, memastikan bahwa Indonesia mendapatkan manfaat maksimal dari investasi,” kata dia.

Hipmi Otomotif, kata dia, akan membantu menghubungkan investor asing di bidang kendaraan listrik dengan berbagai pemangku kepentingan agar realisasi investasi sektor kendaraan listrik dapat memberikan efek pengganda bagi ekonomi nasional. Salah satu investor yang digadang-gadang merealisasikan investasi adalah perusahaan kendaraan listrik asal Tiongkok, BYD Auto Industry. Menurut rencana, mereka akan membangun pabrik senilai Rp15,3 triliun di Subang Smartpolitan, dengan target penyelesaian dan juga kegiatan produksi pada akhir 2026.

“Indonesia wajib menjadi bagian dari kemajuan teknologi baru ini,” ujarnya.

Keberadaan investor asing untuk kendaraan listrik di Indonesia, ujar dia, diharapkan dapat mendukung pertumbuhan industri kendaraan listrik domestik dan menjadikan Indonesia sebagai bagian penting dalam rantai pasok global era baru kendaraan listrik. Masyarakat dan pelaku industri diharapkan dapat bersinergi untuk mendukung serta menyukseskan transformasi ini.

"Bukan hanya industri otomotif yang mendapat manfaat, tetapi juga transfer teknologi, peningkatan tenaga kerja lokal, serta penguatan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia," tutur Hasstriansyah.

Pemerintah melalui Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita pada akhir Desember 2024 mengatakan tiga perusahaan mobil berkomitmen untuk membangun pabrik otomotif di Indonesia, di antaranya adalah perusahaan kendaraan listrik BYD.

Pada 1 Januari 2025, pemerintah memberi insentif berupa pajak pertambahan nilai (PPN) DTP (Ditanggung Pemerintah) sebesar 10 persen untuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) completely knocked down (CKD), PPnBM DTP 15 persen untuk KBLBB impor completely built up (CBU) dan CKD, serta bea masuk 0 persen untuk KBLBB CBU.

Menurut laporan Xinhua, perusahaan EV dari negara Tirai Bambu itu akan memperluas fasilitas pabriknya di Indonesia dan menyerap tenaga kerja lebih dari 18.000 pekerja. (Ant/Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya