Hadirkan Solusi Pengelolaan Barang Overstock

PERTUMBUHAN industri e-commerce di Indonesia membawa berbagai tantangan, termasuk pengelolaan barang overstock dan produk gagal kirim. Meski menjadi masalah bagi banyak perusahaan, kondisi ini juga membuka peluang untuk inovasi yang dapat berdampak positif bagi ekonomi lokal dan lingkungan.

LIQUID8, sebuah platform e-commerce yang berfokus pada pengelolaan barang overstock dan produk gagal kirim, hadir dengan pendekatan yang lebih efisien dan berorientasi pada keberlanjutan. Startup tersebut menawarkan solusi bagi perusahaan dalam menangani kelebihan stok dengan mengalihkannya ke pasar grosir yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM. Dengan harga lebih terjangkau, UMKM memiliki akses lebih luas terhadap barang berkualitas yang sebelumnya sulit diperoleh.

"Kami ingin menciptakan industri recommerce yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan berbasis teknologi di Indonesia. Dengan solusi ini, kami berharap dapat membantu lebih banyak UMKM untuk tumbuh melalui akses yang lebih mudah terhadap barang berkualitas dengan harga terjangkau,” ujar CEO LIQUID8 Mike Roosevelt dikutip dari keterangan pers, Jumat (31/1).

Sepanjang 2024, LIQUID8 telah memproses lebih dari 2.700 ton barang overstock, yang jika tidak dikelola berisiko menjadi limbah. Langkah ini membantu mengurangi sampah sekaligus membuka peluang bagi UMKM untuk berkembang. LIQUID8 juga bekerja sama dengan berbagai perusahaan marketplace, logistik, dan produsen untuk menciptakan sistem distribusi yang lebih efektif.

VP Investment di SPIL Ventures Sumarny Manurung menyatakan, solusi yang ditawarkan tidak hanya membantu pengelolaan barang overstock, tetapi juga berkontribusi terhadap lingkungan dan ekonomi lokal dengan mendukung UMKM.

Dengan pendekatan ini, LIQUID8 berupaya menciptakan dampak positif bagi ekosistem recommerce Indonesia, mengurangi limbah, dan meningkatkan akses UMKM terhadap produk yang dibutuhkan. (J-3)