Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pesan Natal, Uskup Agung Jakarta Harap Pemerintah Bijak Terkait Penaikan PPN 12 Persen

Devi Harahap
25/12/2024 15:30
Pesan Natal, Uskup Agung Jakarta Harap Pemerintah Bijak Terkait Penaikan PPN 12 Persen
Uskup Agung Jakarta.(MI/Devi Harahap)

KARDINAL Indonesia sekaligus Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Kardinal Suharyo dalam pesan Natal 2024 menyampaikan, pemerintah harus lebih bijaksana dalam menggodok rencana penaikan PPN 12% tahun depan.

Menurutnya, kebijakan perekonomian ini sangat menyangkut dengan hajat hidup orang banyak. “Mengenai (penaikan) PPN, pasti yang mempunyai keahlian di dalam bidang itu tidak akan berhenti berdiskusi. Dan kita bersyukur banyak ekonom yang menulis dan berdiskusi bersama-sama, dan saya yakin (mereka) menyampaikan gagasan-gagasannya kepada pemerintah” ujarnya kepada awak media di Gedung Gereja Katedral pada Rabu (25/12). Suharyo juga meminta pemerintah untuk memperhatikan berbagai kajian dan diskusi para ahli ekonom mengenai rencana pemberlakuan PPN 12%, baik dampak baik dan buruknya terhadap kehidupan masyarakat.

“Saya pikir, pimpinan-pimpinan pemerintahan juga sudah sungguh-sungguh memikirkan bahaya-bahaya seperti itu. Harapan baru akan kesejahteraan warga dan kedamaian harus diperhatikan,” katanya.

Suharyo tak menafikan bahwa tantangan yang berat juga dihadapi oleh pemerintahan baru, khususnya di bidang perekonomian.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) selama 5 bulan berturut-turut sejak Mei hingga September 2024, masyarakat mengalami penurunan daya beli karena lonjakan harga kebutuhan pokok.

“Saya pribadi berusaha untuk mengikuti diskusi mengenai hal-hal itu melalui televisi, koran dan studi, bersama mencoba mengikuti tapi ramalan-ramalan itu tapi tidak selalu jelas, oleh karena itu bagi saya yang paling penting adalah kita ikuti perkembangan zaman,” katanya.

Lebih lanjut, Suharyo juga mengajak publik untuk terus kritis dan aktif dalam mengawal kebijakan pemerintah khususnya perekonomian.

“Kalau pemerintah sudah memutuskan, tidak bisa lainkan kecuali ikut di dalam arus itu dengan kritis. Artinya, kritis terhadap masalah-masalah yang mungkin timbul karena keputusan itu dan kita belum tahu apa yang akan timbul dari masalah itu,” imbuhnya.

Uskup Agung Jakarta itu juga mengatakan bahwa sektor lapangan kerja yang didominasi industri padat karya seperti tekstil telah menurun dan angka pemutusan hubungan kerja meningkat. Dikatakannya, ketika orang terganggu soal lapangan pekerjaannya, kriminalitas akan meningkat sehingga kehidupan dan relasi sosial akan terdampak.

“Itulah pasti salah satu akibat tapi misalnya kelas menengah yang semakin sedikit jumlahnya, kemampuan belanja semakin menurun, dan sebagainya. Sementara, seringkali yang terjadi adalah untuk menanggapi situasi seperti itu, diambil jalan yang mungkin harus dipertimbangkan terus-menerus,” katanya.

Dengan adanya tekanan ekonomi tersebut, Keuskupan Agung Jakarta juga menyampaikan pesan kepada para pejabat dan masyarakat untuk kembali menggaungkan hidup yang sederhana.

“Tentu yang namanya hidup sederhana itu harus terus dijaga, itulah sebabnya ketika saya bicara tentang ajaran sosial gereja, prinsip-prinsip ajaran sosial gereja, mesti terus dipegang, khususnya tentu saja oleh umat yang ada di dalam wilayah pelayanan saya,” tandasnya. (J-3) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya