Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Langkah Membumi Festival 2024 Dukung Keberlanjutan Lingkungan

Insi Nantika Jelita
18/12/2024 15:52
Langkah Membumi Festival 2024 Dukung Keberlanjutan Lingkungan
Sejumlah relawan memungut sampah dalam kegiatan Langkah Membumi Festival 2024.(Dok.Istimewa)

 

BANYAK gelaran festival menyisakan sampah berserakan di akhir acara yang tidak hanya membuat kesan kumuh, tetapi juga menambah risiko pencemaran lingkungan yang merugikan banyak pihak.

Berbeda dari hal itu PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli), bersama venture builder Ecoxyztem, menggelar Langkah Membumi Festival 2024. Festival keberlanjutan ini mengukur dampak keberlanjutan secara holistik. Mengusung tema CollaborAction for the Earth, festival ini mengedepankan delapan pendekatan berkelanjutan yang mengacu pada standar internasional ISO 14040/44 Life Cycle Assessment.

Adapun delapan pendekatan keberlanjutan yang diterapkan pada gelaran Langkah Membumi Festival 2024 adalah pertama, perihal komitmen 3R atau reduce, reuse, repurpose, yang diwujudkan melalui pemanfaatan kembali 1.100 palet kayu dan limbah plastik untuk konstruksi venue acara, yang sukses meminimalisir lebih dari 10 ton emisi karbon selama dua hari penyelenggaraan festival.

Kedua, pemanfaatan energi terbarukan melalui pemasangan sistem listrik hibrida panel surya oleh Modena yang menghasilkan listrik 1.600 watt dan mampu mengisi daya baterai 80 ponsel pintar dalam waktu bersamaan. Pendekatan ketiga ialah pengelolaan sampah 100% ramah lingkungan bersama Ecofren, yang berhasil mendaur ulang 37% dari total 993 kilogram sampah berbagai jenis yang terkumpul selama festival berlangsung.

Lalu, kegiatan daur ulang sampah yang berkelanjutan, yakni dengan memanfaatkan sampah organik untuk budidaya maggot sebagai pakan ternak, serta daur ulang limbah sebagai bahan bakar alternatif RDF (Refuse-Derived Fuel). Kelima, meminimalkan penggunaan ribuan botol plastik melalui penyediaan Moden Pure Hub water station berkapasitas 789 liter air bersih, yang tersebar di 12 titik selama festival berlangsung.

Keenam, kegiatan transparansi jejak karbon yang dibuktikan melalui keberhasilan meminimalisir produksi emisi karbon hingga lebih dari 10 ton selama acara berlangsung. Pencapaian tersebut berasal dari penggunaan material daur ulang, pemanfaatan energi terbarukan, dan penyediaan water station untuk mengurangi botol plastik.

Ketujuh, donasi tanam pohon melalui pengumpulan 2.020 bibit mangrove dari konversi hasil lelang koleksi fesyen sirkular karya desainer fashion Rinda Salmun, yang didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI, program Siap Darling (Siap Sadar Lingkungan) Djarum Foundation, program rekening baru NeoBank, serta donasi pengunjung via platform CarbonEthics.

Kedelapan, edukasi keberlanjutan bersama startup Jangjo melalui aktivitas interaktif bertajuk Eco-Meter, yang memungkinkan pengunjung mengevaluasi riwayat aksi hijaunya melalui penilaian cepat. Aktivitas ini berhasil mengungkap sebanyak 82% dari total pengunjung sebagai pahlawan lingkungan berkat kepedulian besar mereka terhadap pelestarian alam.

Lisa Widodo selaku Chief Operating Officer (COO) & Co-Founder Blibli, mengatakan Langkah Membumi Festival dirancang untuk menampilkan kemajuan nyata dari CollaborAction for the Earth. Festival ini menjadi bukti bagaimana 350 kolaborator dapat bersinergi menciptakan masa depan yang berkelanjutan.

"Ini sekaligus menetapkan standar baru bagi penyelenggaraan festival yang bertanggung jawab terhadap lingkungan," ujarnya.

"Bersama, mari kita terus mendorong aksi dan perubahan bermakna untuk mewujudkan masa depan yang berlandaskan inovasi, kolaborasi, dan tanggung jawab bersama terhadap planet kita," tambahnya.

Senada dengan pernyataan di atas, Jonathan Davy selaku CEO & Co-Founder Ecoxyztem, menambahkan keberlanjutan bukan sekadar opsi, tetapi menjadi prinsip dalam setiap keputusan dan tindakan yang diambil.

"Perubahan bisa dimulai dari langkah-langkah kecil yang dapat diukur. Langkah Membumi Festival mengingatkan kita bahwa perubahan kecil yang terukur, jika dilakukan bersama, dapat menjadi langkah besar dalam menghadapi krisis iklim," ucapnya.
 
Melalui kegiatan plogging saat momen Car Free Day di Jakarta, yang digelar bersama World Cleanup Day (WCD) Indonesia, agenda yang diikuti oleh lebih dari 100 peserta ini berhasil mengumpulkan 27 kilogram sampah untuk dikelola secara ramah lingkungan. Selain itu, ratusan relawan dari kalangan pekerja, mahasiswa termasuk keluarga juga berpartisipasi menyukseskan gelaran terkait, yang diikuti oleh partisipasi puluhan anak muda dalam menguji wawasan keberlanjutan

Di tahun ketiganya, Langkah Membumi Festival menarik lebih dari 18.000 pengunjung yang hadir di outdoor area Senayan Park, Jakarta, pada 2-3 November lalu. Festival ini mengajak semua lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak, para generasi muda, hingga lansia, untuk mengenal keberlanjutan dengan cara yang kooperatif, membumi, dan penuh aksi nyata. (N-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya