Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Hadiri COP 29 Azerbaijan, Utomo SolaRUV Dukung Target Pemasangan 100 GW EBT

Insi Nantika Jelita
15/11/2024 00:10
Hadiri COP 29 Azerbaijan, Utomo SolaRUV Dukung Target Pemasangan 100 GW EBT
Di depan Ketua Delegasi Indonesia di COP 29 Hashim S Djojohadikusumo, Utomo SolaRUV menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan kapasitas industri surya Indonesia dengan penguatan rantai pasok.(Dok. SolaRUV)

DALAM Konferensi Perubahan Iklim Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) 2024 atau yang dikenal Conference of the Parties (COP) ke-29 di Baku, Azerbaijan, distributor panel surya Indonesia Utomo SolaRUV menegaskan komitmennya untuk berkontribusi aktif dalam mewujudkan target pemerintah Indonesia menambah kapasitas pembangkit listrik baru sebesar 100 gigawatt (GW). Dari jumlah itu, 75% atau 75 GW di antaranya berasal dari energi bersih pada 2040.

Di sela-sela pertemuan COP 29, Managing Director Utomo SolaRUV Anthony Utomo menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan kapasitas industri surya Indonesia dengan penguatan rantai pasok.

"Penguatan ini melalui produksi modul surya serta konstruksi dan pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (14/11).

Di tingkat global, energi surya dianggap memegang peran utama dalam transisi menuju energi bersih.

Berdasarkan data The International Renewable Energy Agency (IRENA) 2024, kapasitas energi surya global mengalami peningkatan hingga 73% dibandingkan tahun sebelumnya, didominasi oleh Tiongkok yang menyumbang 217 GW atau 63% dari total pemanfaatan energi surya di dunia. Sementara itu, Indonesia, dengan potensi energi surya yang mencapai 3.295 GW atau sekitar 90% dari total sumber energi bersih negara ini, baru memanfaatkan sekitar 675 megawatt (MW) dari kapasitas tersebut.

"Oleh karena itu, untuk memenuhi target pembangunan infrastruktur energi baru terbarukan (EBT) ketenagalistrikan di dalam negeri, Indonesia perlu mengembangkan rantai pasok manufaktur energi surya," terang Anthony.

Ia juga menyampaikan Utomo SolaRUV sudah bekerja sama dengan sejumlah produsen modul surya tier 1 dunia untuk mengembangkan industri energi surya di Indonesia. Adanya kolaborasi tersebut  memungkinkan pihaknya untuk membawa teknologi terbaru ke Indonesia.

"Dan juga memastikan ketersediaan produk berkualitas tinggi yang dapat mendukung pertumbuhan sektor energi terbarukan domestik," ucapnya.

Di kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Bidang Lingkungan Hidup Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Dharsono Hartono menyebut masih adanya kesenjangan besar dalam pemanfaatan energi surya di Indonesia dibandingkan dengan potensi yang dimiliki. Dukungan dari sektor swasta, seperti inisiatif yang ditunjukkan oleh Utomo SolaRUV, dinilai menjadi penting untuk mengakselerasi pencapaian target energi bersih nasional.

"Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat merupakan kunci untuk mengoptimalkan potensi energi surya kita. Dengan pendekatan inovatif dan teknologi yang efisien, kita dapat memperkecil kesenjangan ini," imbuhnya. (E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya