Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BANK Indonesia (BI) mengapresiasi hasil amnesti pajak tahap pertama. Perolehan itu dianggap sangat baik untuk mendorong peningkatan ekonomi nasional.
"Terkait penggunaan uang hasil tebusan kami masih menunggu hingga tahap akhir, namun secara umum hasilnya cukup baik dan di luar prediksi," ucap Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara di Jakarta, Senin (3/10).
Ia mengatakan hasil dana deklarasi amnesti pajak juga akan mengendalikan risiko defisit anggaran pemerintah, serta berpengaruh terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
"Tahun ini PDB mencapai 5,0%, dan tahun depan diperkirakan bisa
mencapai 5,2% dengan hasil amnesti pajak yang bagus, meski pemerintah
hanya menargetkan 5,1 persen," kata dia.
Mirza mengaku, pemerintah masih belum berani menargetkan terlalu tinggi peningkatan nilai PDB, karena masih mengkhawatirkan adanya revisi anggaran. oleh karena itu nilai PDB dipatok realistis 5,1%.
Pencapaian uang tebusan dari amnesti pajak hingga akhir September 2016 mencapai Rp97,2 triliun, dan deklarasi sebesar Rp3.621 triliun dengan repatriasi Rp137 triliun.
Nilai pencapaian Indonesia itu tercatat sebagai tersukses di dunia, dan melewati Italia dengan total harta dilaporkan Rp1.179 triliun, Chile Rp263 triliun, dan Spanyol Rp202 triliun.
Sebelumnya, pemerintah menargetkan uang tebusan dari amnesti pajak dapat mencapai Rp165 triliun selama 9 bulan berlakunya program itu, sedangkan deklarasi dan repatriasi diperkirakan dapat mencapai masing-masing Rp4.000 triliun dan Rp1.000 triliun. (X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved