Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
S&P Global mencatat penurunan aktivitas manufaktur Indonesia pada Juli 2024. Sebuah penurunan pertama setelah tiga tahun berturut-turut sejak Agustus 2021 di zona ekspansif.
Dari data Purchasing Managers' Index (PMI) yang dirilis S&P Global, kemarin, PMI manufaktur Indonesia jatuh ke angka 49,3 pada Juli 2024.
"Pesanan baru dan produksi turun untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun. Sehingga produsen lebih waspada, aktivitas pembelian sedikit dikurangi, dan ketenagakerjaan menurun pada kecepatan tertinggi sejak September 2021," papar Direktur Ekonomi S&P Global Market Intelligence Paul Smith dalam keterangannya, Kamis (1/8).
Baca juga : Surplus Dagang Juni Paling Rendah di Empat Bulan Terakhir
PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di atas 50, dunia usaha sedang dalam fase ekspansi. Sementara di bawah itu, dunia usaha kontraksi atau berada di zona negatif.
"Hambatan pasokan menambah kesulitan perusahaan, dengan rata-rata waktu pengiriman diperpanjang karena tantangan pengiriman laut berkelanjutan," imbuh Paul.
Dalam catatan S&P, PMI Manufaktur Indonesia mulai turun sejak April 2024 yang tercatat 52,1. Pada Maret, PMI tercatat di level 54,2.
Penurunan berlanjut ke Mei yang anjlok menjadi 52,1 dan 50,7 pada Juni. Mulai Juli, PMI masuk ke zona negatif.
Baca juga : Automating the World: Mendorong Perubahan Positif untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Paul menyebut turunnya aktivitas manufaktur bermula dari lesunya pasar akibat penurunan permintaan. Lesunya permintaan diperparah oleh waktu pengiriman pasokan bahan baku industri yang saat ini semakin panjang akibat memanasnya situasi di Laut Merah.
Data S&P juga menunjukkan, pasar yang lesu itu akhirnya memaksa perusahaan memangkas jumlah karyawannya.
"Jumlah pekerja dipangkas dengan angka pengurangan yang terbesar dalam hampir tiga tahun. Ada banyak laporan tentang tidak diperpanjangnya kontrak karyawan yang sudah habis masa berlakunya," ujar S&P. (E-2)
Keterbukaan terhadap ide dan kolaborasi lintas sektor merupakan kunci dalam mewujudkan visi Indonesia menuju 2045.
Pentingnya reindustrialisasi yang berfokus pada sektor-sektor padat karya.
Pameran ini menjadi ajang strategis bagi pelaku industri manufaktur, logistik, pengemasan, dan percetakan guna memperkenalkan inovasi, memperluas jaringan bisnis.
Industri manufaktur dalam negeri masih mengalami tekanan di tengah dinamika ekonomi global dan banjirnya impor produk jadi di pasar domestik.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Mei 2025 masih berada di jalur ekspansi. IKI pada Mei ini tercatat di level 52,11 poin.
Dalam rilisnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kontribusi manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB) periode tersebut sebesar 17,50%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved