Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bamsoet Dorong Pemerintah Turunkan Harga Avtur

Insi Nantika Jelita
16/7/2024 17:57
Bamsoet Dorong Pemerintah Turunkan Harga Avtur
Petugas mengisi bahan bakar avtur ke pesawat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (5/4).(ANTARA/NOVA WAHYUDI)

KETUA Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendorong pemerintah menekan harga avtur untuk menurunkan harga tiket pesawat di Tanah Air. Dia menyebut dengan harga bahan bakar yang semakin tinggi, maka harga tiket melambung sekitar 30%-40%.

"Dalam jangka pendek, pemerintah harus mampu menurunkan harga avtur. Karena harga bahan bakar sangat mempengaruhi harga tiket," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (16/7).

Sebagaimana disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, harga tiket pesawat Indonesia termahal ke-2 di dunia, setelah Brazil. Sedangkan di kawasan ASEAN, Indonesia adalah yang rata-rata harga tiket pesawatnya paling mahal.

Baca juga : Venesia Berlakukan Tiket Masuk untuk Atasi Tekanan Wisatawan Harian

Bamsoet menuturkan saat ini harga avtur di Indonesia lebih tinggi dibanding di negara-negara lain. Jika dibandingkan dengan Singapura, harga avtur Indonesia terpaut lebih mahal Rp2 ribu per liter.

Selain itu, tingginya harga avtur juga dikatakan bukan hanya berpengaruh kepada tingginya harga tiket pada penerbangan komersil, melainkan berdampak pada penerbangan kargo. Rata-rata perusahaan kargo, kata Bamsoet, telah menandatangani kontrak selama setahun dengan perusahaan jasa pengiriman dalam negeri untuk mengangkut berbagai muatannya. Namun karena kondisi harga avtur yang terus melejit, membuat industri penerbangan kargo juga menjerit.

Menjelang libur akhir tahun 2024, pemerintah diminta segera melakukan berbagai terobosan agar harga tiket pesawat bisa turun signifikan. Pasalnya, dengan tingginya harga tiket, telah memberikan efek pada perkembangan industri pariwisata.

"Terobosan ini supaya masyarakat bisa meningkatkan mobilitas wisata ataupun kunjungan ke berbagai daerah, yang pada akhirnya turut menggerakan ekonomi daerah setempat," jelas Bamsoet. (Z-6)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya