Produk Furnitur Bantul Diminati Pasar Eropa dan Amerika

Ardi Teristi
08/7/2024 11:36
Produk Furnitur Bantul Diminati Pasar Eropa dan Amerika
Ilustrasi.(Freepik)

MENTERI Perdagangan Zulkifli Hasan menyebut produk furnitur Indonesia masih disukai pasar internasional. Hal tersebut bisa dilihat dari CV Palem Craft yang kembali melakukan ekspor produk home decoration dari bahan serat alami dengan tujuan Spanyol.

Dari Januari hingga Juni 2024, CV Palem Craft berhasil mengekspor produknya senilai total US$245.000. Produk furnitur Indonesia banyak diminta di pasar Amerika dan Eropa.

"Kalau full (hingga Desember) US$500.000, sudah mencapai Rp10 miliar. Ini jumlah yang fantastik untuk home industry," terang Zulkifli saat melepas ekspor produk Palem Craft bernilai US$7.000, Sabtu (6/7), di Showroom CV Palem Craft, Tritenggo, Bantul.

Baca juga : Mendag Zulhas Lepas Ekspor Produk Dekorasi UMKM Bantul ke Spanyol

Ia tidak meragukan barang-barang kerajinan produksi DIY. Ia menyebut mulai dari kerajinan beraneka rupa, produk kreatif, hingga kuliner dari DIY memiliki kualitas yang mumpuni untuk menembus pasar luar negeri.

Menurutnya, Pulau Jawa sudah sangat kecil kemungkinan untuk menjadi pusat pertanian dan perkebunan, mengingat padatnya penduduk yang mengakibatkan lahan pertanian menyempit. Pengembangan UMKM dengan kemampuan ekspor menjadi solusi.

"Masa depan pertanian Indonesia ada di Papua dan Kalimantan. Nah, di Jawa pusat perdagangan dan industri dari UMKM yang tumbuh," jelas dia

Baca juga : Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel

Untuk menumbuhkan itu, kita perlu memperluas ownership dan tidak bisa konglomerasi. Kalau konglomerasi, hanya akan didominasi oleh orang-orang kaya. "Ownership diperluas berasal dari kecil, mikro, menengah, kemudian berkembang menjadi besar," ujar Zulhas.

Ia menyebut kerja sama menjadi kata kunci untuk pengembangan UMKM dan peningkatan ekspor. Sebagai Menteri Perdagangan, ia siap memberikan dukungan penuh terhadap pelaku-pelaku UMKM yang ingin berkembang. Pihaknya telah menggandeng perbankan untuk melancarkan pembiayaan bagi pelaku usaha mikro.

Sekda DIY Beny Suharsono mengatakan pihaknya telah menjalin kemitraan agar produk-produk UMKM yang mulai melakukan ekspor dapat didukung. Banyak UMKM yang telah mendapatkan permintaan pasar besar yang kemudian secara otomatis menjadi sektor penggerak ekonomi di masyarakat.

Baca juga : Furnitur dan Komponen Bangunan asal Sidoarjo Tembus Pasar Global

"Ada quality control, ada verifikasi produk, pelatihan supaya terstandardisasi yang akan meningkatkan mutu dan kepercayaan UMKM. Dari home industry (bisa memproduksi) benar-benar menjadi produk dengan kualitas ekspor," papa Beny.

Produk unik dan berbeda, menurut Beny, akan menjadi nilai plus bagi pasar luar negeri. Apalagi, produk seperti Palem Craft yang mengolah limbah dan ramah lingkungan. Masyarakat luar saat ini memang sedang gandrung dengan produk-produk ramah lingkungan dan semakin menghindari produk yang memberikan dampak buruk bagi lingkungan.

"Produk ini banyak disukai di luar negeri karena ramah lingkungan tetapi memang harus terstandardisasi dan bergaransi. Jadi kurasinya harus ketat. Kita berkomitmen memfasilitasi dan mendukung UMKM DIY," tutur Beny.

Owner CV Palem Craft, Deddy Effendi, menjelaskan saat ini perusahaannya memiliki tiga produk unggulan, yaitu dekorasi, cermin, dan lampu. Ia melakukan kerja sama dengan petani-petani di seluruh Indonesia untuk mendapatkan bahan baku asli. Sementara untuk tenaga kerja, ia melibatkan 1.000 pengrajin dari masyarakat DIY.

"Ekspor kami sudah tembus  Eropa seperti Prancis, Yunani, Spanyol, dan Turki. Kebetulan Turki sedang sangat bagus pasarnya. Selain juga negara seperti AS, Thailand, Filipina, Afrika, Kenya juga," pungkas dia. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya