Headline

Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.

Jokowi: Tax Amnesty di RI Salah Satu Tersukses

Antara
22/9/2016 22:30
Jokowi: Tax Amnesty di RI Salah Satu Tersukses
(ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

DI hadapan para pengusaha, ekonom, dan analis yang diundang ke Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (22/9) malam, Presiden Joko Widodo meyakini Indonesia merupakan salah satu negara yang sukses dalam mengaplikasikan program amnesti pajak.

"Saya baca ditulis di sini tax amnesty bergerak cepat dan aset deklarasinya sudah Rp1.029 triliun. Ini merupakan satu dari sukses tax amnesty di dunia. Ini saya baca di judulnya, saya sudah senang. Ini merupakan strategi Indonesia yang menurut mereka sangat baik," kata Presiden mengutip kajian yang dilakukan Citibank.

Jokowi juga menyampaikan rasa optimistisnya terkait kebijakan amnesti pajak. Menurutnya, tumbuhnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah merupakan hal yang lebih penting ketimbang angka-angka yang dicapai.

"Saya sampai saat ini masih optimistis dengan program ini, saya bukan berbicara angka, saya memang tidak pernah bicara angka, yang paling penting adalah trust dari masyarakat terhadap pemerintah kelihatan ada. Kemudian kepatuhan dan kesadaran mereka membayar pajak, saya lihat ada pergerakan yang sangat baik dan sampai hari ini paling tidak tebusan kita sudah mencapai Rp36 triliun lebih dan sudah lebih dari 90 ribu orang yang ikut tax amnesty," ucapnya.

Dengan hasil itu, Presiden mengatakan masih ada peluang yang dapat diraih untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia, meski beberapa lembaga internasional seperti IMF, Bank Dunia, dan OECD
memprediksi perlambatan ekonomi masih terjadi.

"Pertemuan G20 kemarin yang saya lihat paling optimistis (Perdana Menteri India) Narendra Modi, (pertumbuhan) akan naik lagi. Saya ingin mengambil poinnya, kalau India berani optimistis kenapa kita tidak. Tetapi tetap pembenahan-pembenahan di dalam harus dilakukan. Kalau tidak melakukan itu saya pastikan kita akan ditinggal," ujar Presiden.

Oleh karena itu meski saat ini perekonomian nasional sangat terdampak perkembangan ekonomi dunia, Presiden tetap optimistis masih ada peluang yang diraih untuk menjaga pertumbuhan ekonomi.

"Memang kalau ketergantungan kita pada APBN untuk mestimulasi pertumbuhan iya, tapi kalau saya ingin investasi (besar-besaran) harus masuk," ucapnya. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya