Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERUSAHAAN gaya hidup berbasis teknologi Bobobox meluncurkan laporan dampak atau Impact Report periode 2023. Laporan ini menyoroti komitmen, program, serta pencapaian perusahaan dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dalam operasional.
Co-Founder dan CEO Bobobox, Indra Gunawan, mengatakan bahwa progres yang dicapai sepanjang 2023 menjadi tonggak penting bagi perusahaan dalam mengukur efektivitas penerapan prinsip-prinsip berkelanjutan di setiap lini bisnisnya. Berikut perkembangan utama terkait berkelanjutan yang dilakukan perusahaan.
Pertama, wisata sambil mengurangi jejak karbon. Inisiatif ini meliputi ajakan mengurangi frekuensi penggantian handuk dan sprei selama menginap, mengurangi penggunaan botol air plastik sekali pakai dengan penyediaan filter air minum berbahan dasar keramik, serta menawarkan opsi kompensasi karbon bagi tamu yang ingin berkontribusi pada pelestarian lingkungan melalui fitur toggle carbon offset di aplikasi Bobobox.
Baca juga : Danone Indonesia Turut Dukung untuk Pencapaian Indonesia Emas 2045
Melalui berbagai inisiatif itu, perusahaan mengurangi lebih dari 22.000 kg jejak karbon sepanjang 2023. Upaya pengadaan alternatif untuk air minum sekali pakai juga mampu mengurangi penggunaan lebih dari 83.000 botol plastik dan 1.160 kg sampah plastik dalam satu tahun. Selain itu, inisiatif pengurangan frekuensi penggantian handuk dan sprei turut meminimalisasi penggunaan air setara dengan 20 galon atau 76 liter yang dipakai untuk mencuci perlengkapan linen tersebut.
Langkah lain yang diambil demi kelestarian lingkungan ialah memusatkan seluruh proses manufaktur pod dan kabin di satu lokasi, melalui Bobobox Operation Center. Dengan pusat operasional ini, perusahaan berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari transportasi bahan baku dan produk jadi, mengoptimalkan penggunaan sumber daya seperti air, energi, dan bahan baku, serta memudahkan penerapan sistem pengelolaan limbah yang efektif.
Tidak hanya itu, perusahaan kini memiliki kontrol penuh atas seluruh proses produksi, mulai dari pemilihan material hingga penggunaannya. Hal ini memungkinkan perusahaan memastikan berkelanjutan dari setiap bahan yang digunakan, seperti kayu yang dipastikan bebas deforestasi.
Selain itu, perusahaan menghadirkan Bobopod dengan desain yang memenuhi standar keamanan gender internasional serta fitur yang memastikan perlindungan dan privasi selama menginap. Upaya ini meliputi akses pintu utama yang hanya bisa dilalui oleh tamu, pemasangan pencahayaan dan kamera pengawas di titik strategis hotel, sistem kunci kamar berbasis teknologi dengan kode unik untuk masing-masing tamu, serta kebijakan toleransi nol (zero tolerance) terhadap pelecehan seksual. Dengan berbagai langkah yang telah diambil, Bobopod berhasil menjadi pilihan penginapan yang aman dan nyaman, dengan 46% dari tamu merupakan perempuan.
Terkait kontribusi terhadap masyarakat sekitar, pada 2023 perusahaan secara terukur mampu meningkatkan kehidupan 89 keluarga yang tersebar di berbagai lokasi dengan menyediakan peluang kerja bagi talenta lokal di cabang-cabang lokasinya. Perusahaan ini juga memberikan pembekalan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka seputar sektor perhotelan melalui program Bob Academy. (Z-2)
Dalam Drip&Drop, pengunjung diajak untuk mendonasikan pakaian bekas pakai, dan donasi tersebut akan disalurkan untuk mendukung pendidikan anak kurang mampu.
Dari dua merek yang berbeda kemudian bersatu, kolaborasi akan mampu mendorong terciptanya inovasi yang unik. Bahkan, dalam hal ini mampu memikat pecinta fesyen.
Garudafood meresmikan beroperasinya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap berkapasitas 810 kilowatt peak.
Sustainable Choices adalah skema yang memberdayakan pelanggan untuk melakukan perubahan perilaku menuju gaya hidup berkelanjutan.
Setiap produsen wajib membuat peta jalan pengurangan sampah dari 2020 hingga 2029 sesuai dengan peraturan Menteri LHK 75/2019. Namun, baru 42 perusahaan yang melakukannya.
Perusahaan-perusahaan emiten di Indonesia perlu memprioritaskan sustainability reporting sebagai bagian dari praktik bisnis dan tujuan investasi yang aman.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved