Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DIREKTUR Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah menyambut positif dan mengapresiasi langkah pemerintah melalui PTPN Group yang resmi mendirikan sub holding PalmCo, khusus mengelola bisnis kelapa sawit.
Pembentukan ini dilakukan dengan mergernya PTPN V, PTPN VI, dan PTPN XIII ke PTPN IV selaku entitas bertahan, dan pemisahan tidak murni sebagian aset serta liabilitas PTPN III (Persero) ke dalam PTPN IV.
Baca juga: PalmCo Gandeng Aspekpir Kebut Program PSR di Kalimantan
Piter meyakini jika dikelola dengan baik dan profesional, sub holding PalmCo akan mendukung hilirisasi komoditas sawit, ketahanan pangan nasional dan energi terbarukan, serta memastikan stok minyak goreng untuk industri dan rumah tangga.
“Saya memandang positif sekali apa yang dilakukan pemerintah dengan mendirikan PalmCo sebagai perusahaan pengolahan kelapa sawit karena bisa mendorong proses hilirisasi dan mengatasi masalah sawit lain,” jelas Piter, dalam keterangannya, Jumat (15/12).
Di sisi lain, dia mengatakan PTPN IV PalmCo akan menghadapi tantangan untuk mencapai targetnya. Namun, terbentuknya BUMN khusus mengelola sawit sudah jadi langkah awal yang baik untuk menyeimbangkan kebutuhan dalam negeri industri sawit nasional yang kini didominasi perusahaan swasta.
Baca juga: Minyak Sawit Jadi Kontributor Terbesar, SSMS Raih Penjualan Rp4,42 Triliun per September 2023
“Jadi sebagai langkah awal, ini sudah sangat bagus. Dengan adanya BUMN fokus masuk industri sawit, jauh lebih baik,” ucap Piter.
Alasannya, dia memaparkan peran BUMN dan pemerintah selama ini dalam industri sawit terlalu kecil lantaran dikuasai oleh perusahaan swasta.
Ini menyebabkan pemerintah sulit melakukan kendali ketika ada gejolak harga, dan itu terbukti saat terjadi masalah kelangkaan minyak goreng di pasar.
“Pemerintah tidak bisa mengintervensi lantaran tidak punya produknya. Pemerintah mau mengendalikan harga, misalnya Rp14 ribu per liter tidak bisa karena yang punya barang bukan pemerintah,” kata Piter.
Jadi, lanjut dia, PalmCo diharapkan dapat menyeimbangkan kondisi itu karena perusahaan ini dapat menjadi perpanjangan tangan pemeritah di industri sawit.
Baca juga: Pemerintah Berkukuh Hilangkan Diskriminasi Kelapa Sawit
"Dengan pemerintah terjun langsung pada industri sawit, maka kemampuan pemerintah mengendalikan harga, apabila dibutuhkan, bakal lebih kuat," ujar Piter.
Namun, ia menggarisbawahi agar PalmCo dikelola secara baik, pemerintah harus serius menempatkan orang-orang terbaik untuk memimpin perusahaan.
Selain itu, PalmCo harus didukung kebijakan yang tepat dan konsisten. Di internal grup perusahaan, harus dipastikan bahwa perusahaan induk (holding) juga berjalan, seiring dengan strategi dan rencana bisnis PalmCo.
"Dengan demikian, potensi PalmCo sangat besar di industri sawit yang merupakan komoditas perkebunan andalan Indonesia," pungkas Piter.
Sebagai informasi, PTPN Group resmi membentuk sub holding PalmCo dari penggabungan unit bisnis sawit 13 PTPN pada 1 Desember 2023. PalmCo diharapkan menjadi perusahaan sawit terbesar di dunia dari sisi luas lahan, yaitu mencapai lebih dari 600 ribu hektare pada 2026 dan akan menjadi pemain utama industri sawit dunia. (RO/S-2)
Chef Devina Hermawan menyoroti pentingnya memilih minyak goreng berkualitas yang ditunjukkan dengan kejernihan warna, tidak memiliki rasa dan tidak beraroma.
Devina Hermawan saat ini telah dikenal luas sebagai chef profesional dan content creator yang telah dipercaya mewakili berbagai merek ternama sebelumnya.
Disperindag Jabar masih menunggu salinan aturan terkait kenaikan HET MinyaKita.
HARGA beras di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terpantau melambung. Terdapat berbagai faktor penyebab naiknya harga.
Kenaikan tersebut banyak dikeluhkan pembeli dan pedagang karena harga minyak curah di pasaran sudah mencapai Rp17 ribu per kilogram dan minyakkita Rp16.500 per liter.
PRESIDEN Joko Widodo memasuki 2022 dengan kepercayaan tinggi.
Dengan total PTS yang mencapai sekitar 4.200, capaian tersebut dinilai berjalan sesuai rencana.
Holding BUMN dinilai mampu memberikan nilai tambah, efisiensi, penguatan supply chain, hingga inovasi bisnis model.
GoTo berpotensi menjadi perusahaan terbesar kedua di Indonesia berdasarkan kapitalisasi pasar, atau tepat di bawah BCA (US$56 miliar atau Rp800,8 triliun).
Jika penggabungan akan dilakukan, konsumen perlu diberikan notifikasi apakah data spesifik atau sensitif seperti histori transaksi dan data lokas akan terintegrasi satu sama lain
Penggabungan tersebut diperkirakan akan menghasilkan entitas baru dengan valuasi mencapai US$40 miliar atau sekitar Rp560 triliun.
Indosat dan Hutchison 3 Indonesia sepakat memundurkan batas waktu negosiasi ke 16 Agustus 2021, dari tenggat waktu sebelumnya pada 30 Juni 2021.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved