Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Enam tim wirausaha sosial dari lima negara berhasil menjadi pemenang dalam Program Global Young Social Entrepreneurs (YSE) tahun ini yang diselenggarakan Singapore International Foundation (SIF). Tim-tim tersebut diwakili oleh 15 pemuda dari China, India, Indonesia, Laos, dan Singapura.
Mereka mempresentasikan ide bisnis terbaik yang membahas masalah sosial dan lingkungan termasuk layanan kesehatan mental, konservasi air, pernyediaan keterampilan dan teknologi untuk masyarakat yang kurang terlayani, dan pemberdayaan perempuan.
Program Global YSE juga mendapatkan dukungan pembimbingan tingkat tertinggi dalam 14 tahun sejarahnya.
Baca juga: Rumah Tani Bantu Petani Terapkan Pertanian Inovatif dan Berkelanjutan
Sebanyak 82 mentor sukarelawan menghabiskan lebih dari 330 jam membimbing tim peserta tahun ini, meningkat 32 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Bimbingan bersama para mentor dimulai pada Lokakarya YSE Global 2023 yang diselenggarakan pada tanggal 7 hingga 10 Juni.
Mentor-mentor itu terdiri dari para professional bisnis dan wirausahawan sosial yang sudah sukses, dan mereka membantu 46 tim tersebut untuk memperkuat fondasi dan strategi bisnis mereka.
Selanjutnya, sebanyak 15 tim dari lokakarya bulan Juni melaju ke tahap berikutnya dari program ini dan kemudian dibimbing olehsatu hingga tiga mentor dari bulan Juli hingga Oktober.
Para mentor sukarelawan itu terdiri dari konsultan bisnis terkemuka dari McKinsey & Company, Temasek International, Bain & Company, dan para professional di bidang industri lain.
Baca juga: Usaha Sahabat Disabilitas Masuk Dalam Inkubator Bisnis PTI
Selama fase empat bulan tersebut, para mentor sukarelawan memainkan peran penting dalam membimbing para peserta dalam menjalankan wirausaha sosial.
Mereka juga membantu mempersiapkan tim-tim untuk mengikuti acara yang disebut Pitching for Change, yang dijadwalkan diadakan pada bulan November, sebagai acara final dan penutupan YSE.
Dalam acara itu, para tim mempresentasikan rencana bisnis mereka yang telah disempurnakan di hadapan panel juri untuk mendapatkan pendanaan.
Mahdiyyah Ardhina, salah satu anggota Rumah Briket dan peserta YSE 2023 dari Indonesia mengatakan,“YSE Global telah menjadi pelatihan intensif bagi tim kami karena kami masih baru dalam bidang usaha ini."
"Kami berterima kasih kepada para pembimbing atas pengalaman dan masukan mereka. Mereka sangat berjasa dalam beberapa bulan terakhir ini," jelas Mahdiyyah
Baca juga: Startup Nuxcle Siap Ubah 200 Juta Roda Dua Konvesional Jadi Ramah Lingkungan
"Mereka memberikan pengetahuan penting berdasarkan pengalaman profesional selama bertahun-tahun dan memberikan perspektif baru pada rencana bisnis kami,” katanya.
Rumah Briket menciptakan solusi tanpa limbah yang memproses sampah organik dan non-organik dan mengubahnya menjadi briket arang dan paving block.
Dr.Yoke Pean Thye, salah satu pendiri WISE, sebuah organisasi nirlaba yang bekerja untuk mewujudkan Asia Tenggara yang berkelanjutan dan berkeadilan, serta pembimbing untuk Rumah Briket, mengatakan,“Ini merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk mendukung tim Rumah Briket."
"Setelah mendapatkan manfaat dari lokakarya YSE Regional beberapa tahun yang lalu, saya berterima kasih atas kesempatan unutuk dapat kembali dan membantu Rumah Briket merefleksikan dan menyempurnakan model bisnis mereka," terangnya.
Baca juga: Di Hadapan 75 Venture Capital, 15 Startup Lakukan Business Pitching
"Saya merasa tersentuh dan terinspirasi oleh semangat mereka untuk mengatasi krisis pengelolaan sampah di Indonesia, dedikasi mereka terhadap usaha sosial dan memberi manfaat bagi masyarakat, serta motivasi untuk belajar dan menantang diri mereka sendiri,” kata Yoke Pean Thye.
Lian Wee Cheow, Wakil Ketua SIF dan Juri Utama YSE Global 2023 mengatakan,“Bimbingan adalah komponen utama dari YSE Global."
"Para mentor YSE kami, yang merupakan pemimpin industri dengan pengalaman yang luas, telah meluangkan waktu mereka untuk membagikan keahlian dan jaringan mereka kepada para calon pemimpin perubahan," jelasnya.
"Hal ini memperluas wawasan para peserta muda kami yang berada di tahap awal dan kritis dalam perjalanan mereka sebagai wirausahawan sosial,” tambah Lian Wee Cheow.
Tim Pemenang Diumumkan di YSE Global 2023 – Pitching for Change
Enam dari 15 tim yang terpilih diumumkan sebagai pemenang saat mereka berkumpul secara virtual di Pitching for Change pada tanggal 17 November.
Mereka dipilih berdasarkan dampak dan skalabilitas ide bisnis mereka, serta tingkat komitmen mereka. Mereka adalah (sesuai urutan abjad):
1. Anubhuti Samiti (India). 2. China House (Tiongkok). 3. HomePal (Singapura dan Tiongkok). 4.LeLao (Laos). 5. ReservoAir (Indonesia), dan 6. Rumah Briket (Indonesia)
Setiap tim pemenang mendapatkan dana hingga S$20.000 untuk meluncurkan atau meningkatkan usaha sosial mereka. Seorang mentor akan ditugaskan untuk membimbing mereka dalam menggunakan dana tersebut dan mendukung perkembangan mereka selama satu setengah tahun ke depan.
Eric Chua, Sekretaris Senior Parlemen, Kementerian Kebudayaan, Komunitas dan Pemuda, dan Kementerian Pembangunan Sosial dan Keluarga Singapura, menjadi tamu kehormatan pada acara tersebut.
Dalam pidatonya, ia memberikan pujian atas tekad para tim yang telah mengatasi masalah-masalah sulit dengan kreativitas dan ketangguhan. (RO/S-4)
Di tengah kondisi rakyat Indonesia yang membutuhkan protein untuk mengatasi stunting, potensi kekayaan harus dimanfaatkan optimal.
Yurita Puji, seorang perancang busana asal kota Bandung, Jawa Barat dinobatkan sebagai Fashion Enterpreuner.
Salah satu strategi Pick Me dalam mengembangkan bisnis, yakni dengan menawarkan beragam varian rasa dari telur asin, seperti rasa bawang, rasa jahe.
J&T Express meluncurkan J&T Connect Preneur sebagai salah satu program pemberdayaan bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di tahun ini.
Selain bermitra dengan pemerintah, Forum CSR secara aktif akan bersinergi dengan pengusaha yang tergabung dalam Kadin DKI Jakarta dan sejumlah asosiasi pengusaha.
Selain job fair, BSI DiginoFest 2023 menghadirkan sesi entrepreneur, startup, career, innovation, dan entertainment.
Sekitar 200 negara akan menandatangani kerangka keanekaragaman hayati yang mencakup proposal untuk melindungi 30% habitat dunia, pada konferensi COP15 PBB akhir tahun ini di Tiongkok.
Gerakan perusahaan kewirausahaan sosial (social enterprise) ‘Waste 4 Change’ dapat menjadi panduan peran (role model) bagi anak-anak muda Indonesia.
Social enterprise merupakan bentuk usaha yang menerapkan pengelolaan produktif dalam menyelesaikan masalah sosial yang ada di masyarakat.
Seminar Enterpreneursif yang dilaksanakan oleh EMUD ini mengangkat tema tentang Kemandirian Ekonomi bagi masyarakat umumnya serta Ekonomi Kader-kader EMUD.
Ketua UmumPB HMI Raihan Ariatama, menyampaikan paradigma inclusive entrepreneurship atau kewirausahaan sosial sebagai paradigma perjuangan ekonomi HMI.
Kemenpan-RB didukung USAID ERAT (Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif, Efisien, dan Kuat) menggelar Kompetisi ‘Wirausaha Sosial untuk Negeri’ atau ‘WiNNER’.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved