Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEIRING dengan perubahan gaya hidup masyarakat dan perkembangan teknologi, penggunaan online banking semakin meningkat dari hari ke hari. Namun, masih banyak nasabah dan mitra bisnis yang belum menyadari pentingnya menjaga kerahasiaan identitas pribadi dalam menjalankan berbagai transaksi keuangan dan perbankan secara digital, termasuk menjaga kerahasiaan PIN.
Personal Identification Number, disingkat PIN, adalah sandi rahasia yang terdiri dari 6 digit angka yang diperlukan oleh setiap nasabah sebagai sebuah aksi otorisasi untuk dapat melakukan transaksi perbankan, seperti ATM, Kartu Kredit, Kartu Debit dan mobile banking.
Secara umum PIN dibagi menjadi dua macam, yaitu mPIN dan PIN Telepon. mPin adalah sandi rahasia yang dibutuhkan oleh nasabah pengguna mobile banking ketika melakukan otorisasi transaksi perbankan, sementara PIN Telepon dibutuhkan untuk mengakses data melalui komunikasi telepon.
Mengingat pentingnya peran PIN dalam berbagai transaksi perbankan, kerahasiaan PIN hanya boleh ditentukan dan diketahui oleh nasabah pemilik rekening. Hal ini merupakan lapisan penting di dalam sistem keamanan perbankan bagi nasabah.
Penting untuk dimengerti bahwa kecanggihan teknologi di dalam dunia perbankan juga memiliki berbagai risiko di saat yang bersamaan, salah satunya kebocoran informasi PIN yang pada umumnya terjadi akibat kelalaian nasabah dalam menjalankan transaksi keuangan.
Ketika PIN diketahui oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, nasabah sebagai pemilik rekening akan berada dalam posisi yang berbahaya karena pelaku dapat melakukan berbagai tindakan merugikan, mulai dari pencurian data pribadi dan informasi penting lainnya hingga pembobolan uang di dalam rekening. Oleh karena itu, menjaga kerahasiaan PIN sangatlah krusial dan tidak boleh dianggap remeh.
Chief Digital Officer, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Andreas Kurniawan mengatakan Danamon terus berupaya mengingatkan nasabah melalui kampanye anti-fraud #JanganKasihCelah agar nasabah dan mitra bisnis selalu waspada menjaga kerahasiaan identitas pribadi dan informasi penting lainnya.
"Contohnya dengan melakukan proteksi atas PIN milik sendiri, dan menghindari menulis PIN di tempat yang mudah ditemukan atau menyimpan PIN di HP tanpa diberikan pengamanan berupa password. Pastikan gerakan tangan Anda tidak bisa dilihat orang lain ketika memasukkan PIN di mesin ATM atau EDC. Selain itu, jangan pernah membagikan PIN Anda dengan siapa pun, bahkan kepada staf bank Anda sekalipun,” ujar , Andreas, Senin (27/11).
Andreas menambahkan apabila sewaktu-waktu nasabah perlu mengubah PIN, nasabah bisa langsung mengubahnya melalui berbagai macam layanan Danamon.
Dia menjelaskan penggantian PIN Kartu Debit dapat dilakukan di cabang, ATM Danamon dan aplikasi D-Bank PRO melalui menu Pengaturan Kartu Debit.
Untuk penggantian PIN Kartu Kredit dilakukan di mesin ATM Danamon dan aplikasi D-Bank PRO melalui menu Kartu Kredit. Lalu, untuk mengganti mPIN aplikasi D-Bank PRO, nasabah dapat megunjungi kantor cabang, menghubungi Hello Danamon atau melalui menu Keamanan di aplikasi D-Bank PRO.
"Pastikan seluruh komunikasi Anda dilakukan melalui kanal resmi Danamon, sejalan dengan upaya #JanganKasihCelah terhadap segala bentuk penipuan," ujarnya. (E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved